Tag: Pernikahan

  • 16 Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

    16 Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

    Masih banyak pihak–bahkan kadang pasangan dan anggota keluarga sendiri–yang menganggap remeh pekerjaan sebagai seorang ibu rumah tangga, padahal ini adalah tugas yang penting dan esensial. Ibu rumah tangga juga sering mengabaikan perasaan, kebutuhan, dan kesehatan mentalnya sendiri.  

    Padahal, masalah emosi dan kesehatan mental yang tidak seimbang akan berpengaruh buruk pada cara mengasuh anak dan keluarga secara general. Bila ibu bahagia, maka pengaturan di keluarga juga bisa lebih baik. 

    Maka dari itu, moms and dads, pelajari beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga berikut ini!

    Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

    Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah salah satu pekerjaan paling berharga di dunia, tetapi bukannya tanpa tantangan. Seorang ibu rumah tangga harus kuat, pengertian, serba bisa, cerdas, dan penuh kasih sayang di waktu yang sama. 

    Semua pekerjaan itu bisa membuat seorang ibu memiliki emosi yang naik-turun hingga merasa kelelahan ekstrem. 

    Bagaimana pun, seorang ibu harus tetap menjaga kesehatan mentalnya tetap seimbang agar dapat mengurus keluarga dengan baik. 

    Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga!

    1. Komunikasi dengan Pasangan 

    Beri tahu pasangan apa yang kamu rasakan dengan semua kesibukan menjadi ibu rumah tangga. 

    Pastikan bahwa suami kamu paham bahwa mendidik anak-anak dan mengurus seluruh isi rumah bukanlah pekerjaan yang sederhana apalagi mudah. 

    Wajar bila kadang kamu merasa kelelahan atau bahkan frustasi. Beri tahu dia dengan baik bila kamu butuh istirahat sejenak, liburan singkat, atau mungkin luapan kasih sayang darinya agar bisa semangat lagi. 

    Inilah fungsinya untuk bisa saling pengertian, mendampingi, dan membantu antarpasangan. 

    2. Bagi Tugas dengan Pasangan 

    Suami bekerja mencari nafkah dan istri menjadi ibu rumah tangga yang artinya harus mengatur dan mengurus keperluan di rumah dengan segala detailnya. Mungkin memang begitu pembagian tugasnya.  

    Tapi, nggak ada salahnya bila tetap ada pembagian tugas rumah tangga yang adil bagi suami-istri. Ini adalah bentuk dukungan dan bantuan yang manis. 

    Misalnya, suami bisa bantu untuk buang sampah, beli/angkat/pasang galon dan gas, pasang peralatan elektronik/perabot, potong rumput, reparasi, membersihkan kamar mandi, garasi, atau taman, langsung buang sisa makan, dan ajak main atau mengajari anak (luangkan waktu). 

    Meletakan barang pada tempatnya, nggak melempar handuk basah di tempat tidur, mengambil pakaian dari lemari dengan rapi, serta nggak bikin lantai becek setelah mandi adalah hal-hal kecil yang bisa suami lakukan sehingga pekerjaan istri jadi lebih mudah. 

    Oh ya, suami bisa masak untuk keluarga sesekali. Misalnya, saat akhir pekan atau ketika libur. Ini bukan hanya meringankan tugas istri tapi juga membahagiakan dan meningkatkan bonding di keluarga. 

    Discover More: 16 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua Terbaik

    3. Minta Bantuan 

    Bila kondisi kamu sangat lelah dan kewalahan untuk mengurus rumah setiap hari, silakan minta bantuan tenaga dari orang lain. 

    Konsultasi dengan suami bila kalian punya budget untuk sewa asisten rumah tangga atau ART infal. 

    Mungkin hanya untuk cuci dan gosok baju saja (atau pakai jasa laundry), bantuan untuk cuci piring saja, atau beresin rumah di waktu sibuk seperti hari raya atau setelah acara keluarga. 

    Sepertinya kamu juga bisa minta bantuan anggota keluarga atau orang tua untuk menjaga anak sebentar sementara kamu istirahat sejenak atau menyelesaikan pekerjaan lainnya. 

    4. Rencanakan Tugas Harian 

    Tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga selanjutnya adalah dengan membuat rencana tugas harian. Ini akan membantu bunda agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan nggak menumpuk. 

    Misalnya, hari Senin jam sekian adalah waktunya mencuci baju. Hari ini harus mengerjakan apa-apa saja secara terstruktur. 

    Bunda memang hebat bisa melakukan tugas secara multitasking, tapi sering kali ini membuat bunda merasa kewalahan. Mengatur jadwal bisa bantu bunda lebih terstruktur dan mencari waktu untuk istirahat. 

    Selain itu, bunda bisa siapkan ide menu dan bahan-bahan makanan untuk suatu periode misal per 3, 5, atau 7 hari (prep food) agar waktu masak bisa lebih singkat. 

    5. Relaksasi Singkat 

    Di antara waktu yang sibuk, temukan waktu dan metode relaksasi singkat agar bunda bisa tetap fokus dan tenang. 

    • Latihan pernapasan 
    • Meditasi selama beberapa menit 
    • Stretching atau pemanasan 5-7 menit 
    • Pijat 
    • Tidur (power nap)
    • Mendengarkan musik 
    • Nonton show favorit 
    • Menikmati teh atau kopi 
    • Rebahan 

    Discover More: Sudah Menikah tapi Susah Melupakan Mantan? Ini Tips MOVE ON

    6. Belajar Parenting 

    Bukan hanya tugas bunda, tapi suami juga wajib belajar parenting. Orang tua harus kerja sama untuk mendidik anak. 

    Plus, ini akan membantu bunda menangani banyak kondisi nggak terduga yang berhubungan dengan anak dan keluarga. 

    Bunda jadi punya opsi dan solusi terbaik, yang mana ini akan mengurangi beban pikiran bunda dan mengurangi risiko yang kurang menyenangkan atau bahkan fatal. 

    7. Ciptakan Me Time 

    Bunda pasti mengerahkan seluruh waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan untuk anak-anak dan keluarga. Bunda sangat hebat!

    Selain itu, jangan lupa pikirkan untuk diri sendiri ya bun. Ingat, kesehatan fisik dan mental bunda sangat penting. Bila bunda sakit atau frustasi, bunda nggak bisa mengurus keluarga dengan baik. 

    Jadi, ciptakan me time atau waktu untuk diri bunda sendiri. Misalnya: 

    • Yoga 
    • Mandi cantik 
    • Pakai skincare 
    • Perawatan di salon 
    • Makan enak 
    • Jalan-jalan 
    • Melakukan hobi 

    Lakukan hal-hal yang bikin bunda merasa lebih tenang dan meningkatkan energi setelahnya. Konsultasi dengan suami ya untuk bisa saling membantu saat bunda pergi sebentar. 

    8. Luangkan Waktu Berdua dengan Suami 

    Tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga selanjutnya adalah dengan menghabiskan waktu berkualitas dengan suami. Tanpa gangguan apapun, meskipun hanya sebentar saja. 

    Bunda dan suami mungkin tenggelam dengan kesibukan dan segala kegiatan setiap hari. Tapi, jangan sampai lupa untuk tetap menjalin romansa seperti masa pacaran dulu. 

    Setiap hari kalian pasti menanggung banyak beban dan tanggung jawab. Di saat berduaan, ini waktunya meluapkan kasih sayang, mempelajari hal-hal bersama, menjalin pengertian lebih dalam, dan mencari solusi atas berbagai masalah dan tantangan rumah tangga. 

    9. Bergaul dengan Teman dan Komunitas

    Tampaknya sulit untuk berteman dan mengembangkan hubungan dengan orang lain setelah memiliki anak. Bunda mungkin berpikir bahwa itu hanya buang-buang waktu dan energi. 

    Namun, sesekali bunda bisa sempatkan untuk bertemu dengan teman dan sahabat lama–apalagi bila mereka sudah jadi ibu rumah tangga juga–di mana kalian bisa sharing pengalaman dan belajar seputar parenting dan hal-hal di antaranya. 

    Selain itu, bunda bisa juga bergabung dengan komunitas di mana bunda bisa belajar berbagai hal. 

    Pastikan komunitas atau perkumpulan itu berisi orang-orang dengan vibe positif, ya! 

    Discover More: 12 Cara Menghilangkan Trauma Karena Diselingkuhi Suami

    10. Quality Time dengan Keluarga 

    Nah, ciptakan juga momen berharga dan dan berkualitas dengan anggota keluarga dengan liburan, makan bersama, nonton bareng, bermain, atau hangout

    Temukan cara paling menyenangkan untuk komunikasi dan mengenali anak dengan baik. Ajak anak bicara seperti sahabatnya, serta temukan solusi yang ada bila ada masalah. 

    11. Temukan Stress Relief Terbaik 

    Stress relief adalah proses yang diusahakan untuk mengurangi stres dan membuat kamu merasa lebih tenang. 

    Ada banyak cara yang bisa bunda lakukan untuk mengurangi stres, misalnya:

    • Olahraga 
    • Karaoke 
    • Menulis jurnal 
    • Makan enak 
    • Nonton film atau drama komedi 
    • Berhubungan seks dengan suami 
    • Dll 

    Selain itu, temukan pokok masalahnya dan cari solusinya bersama suami. 

    12. Belajar Kontrol Emosi dan Pikiran

    Selain sudah sibuk dengan kegiatan sehari-hari, pikiran negatif (overthinking) juga menambah stres harian. 

    Latif positive self-talk untuk menguatkan diri. Jangan biarkan emosi buruk dan kekhawatiran yang nggak beralasan menguasi diri dan membuat kamu tambah kewalahan. 

    Bila ada masalah, fokus hanya pada masalah itu dan cari solusi. Sudah masalah nggak selesai, tapi beban pikiran semakin bertambah.  

    13. Ajari Anak untuk Terlibat di Pekerjaan Rumah

    Anak-anak yang masih kecil sering melakukan hal-hal yang nggak terduga dan sering kali membuat bunda lelah. Padahal, anak-anak sedang belajar dan bereksplorasi. 

    Dari pada memarahi anak karena suka berantakin rumah, baiknya ajari anak untuk tanggung jawab dari kecil. 

    Misalnya anak menumpahkan minuman. Ajak anak mengambil lap dan ajari untuk membersihkan kekacauan yang dia buat. Termasuk juga ajari cara merapikan mainan dan sebagainya. 

    Anak-anak nggak tau kalau itu adalah sebuah pekerjaan. Bila diajari dengan lembut dan menyenangkan, dia bisa berpikir bahwa pekerjaan itu adalah main dan dia juga akan belajar selanjutnya. 

    Discover More: Bun, Ini Cara Membuat Mantan Suami Menyesal

    14. Jangan Bandingkan Diri Sendiri dengan Ibu Lain 

    Setiap orang dan keluarga lain punya masalah dan tantangan masing-masing. Ibu A mungkin terlihat bahagia, punya suami kaya, dan anak yang pintar. 

    Jangan membandingkan hidup kamu dengan hidup orang lain, apalagi berpikir bahwa hidup kamu nggak sempurna dan bahagia seperti yang lain. 

    Hindari juga membandingkan anak-anak dengan anak tetangga. Selain itu menambah beban pikiran bunda, itu juga menyakiti hati anak. 

    Lakukan yang terbaik dan pahami bahwa kamu punya jalan hidup yang beda sama orang lain. Fokus sama diri dan keluarga sendiri untuk mencapai tujuan. 

    15. Terapkan Self-Care 

    Jadikan perawatan diri sebagai prioritas juga! Makan sehat, minum air putih yang cukup, dan olahraga. 

    Bunda selalu memastikan keluarga makan dengan baik, tapi kamu sendiri lupa kalau belum makan. 

    Selain itu, tetap jaga kecantikan dengan perawatan wajah sesuai dengan kemampuan, ya!

    Discover More: Bunda, Ini Ciri-Ciri Suami Selingkuh Menurut Psikologi

    16. Cari Peluang Pekerjaan Untuk Ibu Rumah Tangga

    Carilah pekerjaan yang memungkinkan kamu bekerja dari rumah. Kamu mungkin akan terkejut betapa banyak pekerjaan yang dapat kamu selesaikan di komputer di rumah.

    Bahkan bekerja satu atau dua jam sehari dapat membuat kamu merasa lebih terhubung dengan dunia luar. Semoga ini juga bisa membantu perekonomian keluarga. 

    Itulah beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga. Tetap sehat, cantik, kuat, dan slay ya moms!

  • Sudah Menikah tapi Susah Melupakan Mantan? Ini Tips MOVE ON

    Sudah Menikah tapi Susah Melupakan Mantan? Ini Tips MOVE ON

    Sebaik-baiknya memang harus fokus pada hubungan rumah tangga dan segala gejolaknya setelah menikah. 

    Berikut ini beberapa tips move on untuk orang yang susah melupakan mantan walau sudah menikah!

    Apa yang harus dilakukan bila susah melupakan mantan walau sudah menikah? 

    Biasanya yang butuh ‘cara move on’ adalah mereka yang baru putus dan kemudian menjadi jomlo. Meski ada juga orang-orang yang sudah menikah tapi susah melupakan mantannya. 

    1. Ubah perspektif kamu tentang hubungan di masa lalu itu 

    Kamu mungkin memposisikan diri kamu sebagai ‘korban’ atau versi hubungan yang sedih dan tragis. 

    Bila tetap begitu, kamu akan selamanya sedih dan masih ‘penasaran’ tentang hubungan itu bila bisa mulai kesempatan baru bersamanya. 

    Coba ubah perspektif kamu, bahwa kamu dan dia memang sudah berjuang semaksimal mungkin dulu. Hanya memang tidak berhasil, dan tidak berjodoh. 

    Ini akan membantu kamu untuk bisa legowo merelakan kepergian dia, dan membantu kamu untuk jadi versi kamu yang lebih baik untuk orang yang lebih baik. 

    Dalam konteks ini kamu sudah menikah, jadi pikirkan apa yang bisa kamu lakukan untuk menumbuhkan rasa cinta bersama dan bekerja sama agar hubungan ini bisa langgeng terus. 

    2. Lihat sudah seberapa jauh kamu melangkah

    Jangan membawa beban emosional dari hubungan sama mantan dulu ke masa sekarang (apalagi masa depan). Itu akan menghancurkan kamu dalam banyak aspek. 

    Kamu juga sudah memilih jalan pernikahaan. Sudah jauh melangkah mau masa mau kembali ke masa lalu? 

    Capai tujuan kalian bersama-sama. Jangan sampai menjadi disfungsi karena menyimpan perasaan dengan orang di masa lalu (yang sesungguhnya tidak relevan lagi di hidup kamu).

    Baca juga tentang: Ciri-ciri pria sudah move on dari mantannya 

    3. Lepaskan kesalahan, kemarahan, dan kebencian sekali dan untuk selamanya

    Lepaskan semua perasaan yang campur-aduk itu terhadap mantan kamu. Mungkin kamu belum benar-benar melepaskan hubungan itu sepenuhnya, tapi sudah keburu menikahi orang lain. 

    Kamu tidak akan kehilangan hal-hal baik dengan melepaskan perasaan tentang mantan yang mengganggu kamu. Kamu malah akan merasakan kebebasan dan ketenangan pikiran. 

    Apapun yang terjadi tentang kamu dan mantanmu dulu, maafkan semuanya dan biarkan dia pergi. Maafkan untuk dirimu sendiri. Maafkan untuk ketenangan pikiran kamu. 

    Lakukan proses pelepasan perasaan/energi itu dengan cara yang masuk akal dan baik.

    4. Pelihara komitmen dan tanggung jawab 

    Sudah menikah tapi belum move on, ya berarti kamu harus move on! Ini bisa jadi lebih sulit dari pada orang single untuk move on, tapi pasti bisa. 

    Katakanlah cinta itu ada di urutan nomor sekian, tapi kamu punya komitmen dan tanggung jawab yang harus dijalani. Semoga itu bisa memupuk hubungan dan keterikatan kalian jadi rasa cinta yang terus bertumbuh. 

    Mungkin juga harus pelajari ilmu-ilmu seputar rumah tangga dari orang yang lebih tua dan berpengalaman. Bahwa kamu nggak bisa menikah dan bercerai begitu saja, apalagi alasannya karena salah satunya ada yang belum move on

    Baca juga tentang: Ciri-ciri mantan sudah move on dari kamu

    5. Selesai masalah pada diri kamu 

    Tantangan di rumah tangga itu pasti banyak banget. Banget. 

    Bila kamu masih ada isu tentang ‘belum move on dari mantan’, gimana bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan seimbang karena kamunya setengah hati?

    Dua orang yang satu frekuensi dan kerja sama saja bisa kewalahan untuk menyelesaikan berbagai tantangan rumah tangga. 

    Pahami dulu tentang dirimu, apa masalahmu, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaikinya. 

    6. Jangan bandingkan mantan dengan pasangan kamu 

    Cara mengatasi susah melupakan mantan walau sudah menikah, yaitu berhenti bandingin mantan kamu dan pasangan kamu sekarang. 

    Jangan pikir mantan kamu itu lebih baik. Tiap orang berbeda dan punya porsi masing-masing. 

    Bila sekarang kamu menikah dengan mantan kamu, belum tentu kamu juga sebahagia yang kamu bayangkan. 

    7. Fokus pada rumah tangga

    Fokus pada apa dan siapa yang kamu punya sekarang. Beri kesempatan pasangan kamu untuk menunjukan kasih sayang, komitmen, dan tanggung jawabnya. 

    Beri dirimu kesempatan dan usaha untuk mencintai sosok yang ada di sampingmu sekarang. 

    Fokus pada kewajiban kamu sebagai pasangan yang sudah menikah. Fokus pada dirimu dan keluargamu, tidak ada hal yang lebih baik lagi sekarang. 

    8. Ini adalah proses pembelajaran

    Gimana cara move on saat sudah menikah tapi susah melupakan mantan? 

    Anggap ini sebagai proses pembelajaran untuk bisa mencintai pasangan kamu lebih baik lagi. Dulu kamu sama mantan mungkin banyak bertengkarnya, jadi sekarang sudah paham cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. 

    Belajar ikhlas juga. Apapun yang terjadi bersama mantan kamu adalah sebuah pelajaran. Boleh dikenang sekadarnya, jangan coba dibangkitkan lagi. 

    9. Buang semua tentang mantan 

    Bukan cuma buang barang peninggalan mantan, tapi juga memori mantan terindah yang terus kamu mainkan di kepalamu itu. Berhenti dan simpan itu. 

    Sudah bukan masanya lagi kamu mengenang masa lalu. Kehidupan kamu pasti banyak urusan, buat menciptakan masa depan yang terbaik untuk kamu dan keluarga. 

    Baca juga tentang: ciri-ciri suami selingkuh menurut psikologi

    10. Ketahui mantan kamu sudah tidak relevan lagi dengan hidupmu 

    Masih susah melupakan mantan walau sudah menikah? 

    Pahami bahwa kamu sudah tidak relevan lagi dengan mantan kamu. Mantan kamu juga sudah tidak relevan lagi untuk hidup kamu. 

    Dia sudah melakukan banyak hal, menempuh banyak jalan, mencari cara untuk mengembangkan dirinya, mungkin juga sudah punya pasangan baru. 

    Mantan kamu masih sama pasti dia sudah jadi orang yang berbeda. Preferensi dia bukan kamu lagi. (Bukan karena kamu bukan orang yang qualified, tapi karena prefensi dia sudah beda). 

    Begitu juga kamu, kan? Kamu yakin masih berpikir bahwa mantan kamu masih relevan dengan kamu? 

    Apalagi kalian sudah lama sekali tidak bertemu. Pasti banyak yang berubah dan mungkin tidak cocok lagi. 

    11. Syukuri kehidupan kamu, dan nikmati 

    ‘Kamu tidak tahu apa yang kamu miliki sampai itu hilang’

    Jangan sampai kamu baru menghargai pasanganmu saat dia sudah pergi. 

    Fokus saja sama jalan yang sudah kamu pilih. Kamu juga tidak bisa mundur untuk kembali ke mantan kamu, jadi ya sebaiknya lakukan yang terbaik dengan kondisi kamu sekarang. 

    12. Komunikasi dengan pasangan 

    Tentu saja sangat mengejutkan untuk mengakui bahwa kamu sudah menikah tapi belum move on

    Tapi kamu bisa ngobrol dengan pasangan kamu tentang bagaimana cara membangun hubungan yang sehat dan penuh cinta. 

    Beri tahu dia apa yang kamu butuhkan, apa yang dia butuhkan, serta bagaimana untuk menjalankan rumah tangga ini dengan baik. 

    13. Konsultasi ke pakarnya

    Bila kamu sudah menikah tapi susah melupakan mantan, sebaiknya konsultasi ke psikolog pernikahan. 

    Dua orang yang saling mencintai dan benar-benar mau hidup bersama saja bisa jadi saling bertengkar karena satu dan lain hal. Apalagi bila salah satunya memang tidak secinta itu dengan pasangan. 

    Bila kalian terus-menerus menemukan masalah tanpa solusi. Kalian tidak bisa mengatasinya, mungkin butuh nasihat dari ahlinya. 

  • Penyebab Susah Melupakan Mantan walau Sudah Menikah

    Penyebab Susah Melupakan Mantan walau Sudah Menikah

    Jalan mundur bisa bikin kamu jatuh, loh.

    Ini pembahasan tentang sudah menikah tapi susah melupakan mantan. Kenapa dan bagaimana cara mengatasinya? 

    Sudah menikah tapi susah melupakan mantan, apa penyebabnya? 

    Ada juga seorang suami atau istri yang ternyata masih belum move on dari mantannya dulu. 

    Mungkin dulu mereka punya hubungan yang sangat spesial dan berarti hingga bayang-bayang mantannya tetap menghantui. 

    Ini bukan skenario yang diinginkan karena bisa berbahaya sekali pada kelanggengan rumah tangga di masa depan. 

    Pahami dulu penyebab seseorang susah melupakan mantan walau sudah menikah berikut ini: 

    1. Nikah dalam keadaan tidak siap mental 

    Secara spesifik dan sewajarnya, kamu akan menikahi seseorang yang kamu sayangi. 

    Kamu juga akan mempersiapkan semuanya dengan semaksimal mungkin, meskipun bakal ada banyak tantangan nantinya.

    Namun, ada juga orang-orang yang menikah bukan karena dia sudah siap, melainkan untuk memenuhi tuntutan lain seperti keluarga, usia, dan lainnya. 

    Ada juga yang memutuskan menikah karena, “gw nikah aja deh sama si A, daripada nanti gagal lagi” 

    Atau, “Kalau gw udah nikah, pasti gw bakal lupa sama mantan… dan jadi orang yang lebih baik”. 

    Menikah saat belum siap secara batin dan mental bisa membahayakan diri sendiri dan pasangan nantinya. 

    Sangat baik bila kamu bisa belajar sambil menjalaninya, tapi seringkali jalannya akan lebih sulit karena salah ‘start’

    Baca juga tentang: alasan kenapa mantan tidak mengundang kamu ke pernikahannya

    2. Ada masalah rumah tangga 

    Ada banyak frasa dan ekspektasi tentang, “mereka menikah dan hidup bahagia”.

    Padahal, kehidupan pernikahan tidak selalu membahagiakan–dalam artian pasti ada banyak tantangan dan masalah. 

    Bukan berarti itu buruk, tapi itulah proses kedua orang yang berbeda untuk bisa bersatu dengan cara saling mengerti, menghargai, mempelajari, dan sebagainya. 

    Ketika ada masalah pada rumah tangga, seseorang bisa mulai mengingat masa lalunya yang indah. ‘Ah, coba gw nikahnya sama mantan itu, pasti nggak bakal sedih gini kehidupan rumah tangga gw…’

    Padahal, belum tentu hidup dengan si mantan itu bakal lebih baik (faktanya kalian sudah putus lama karena memang tidak cocok). 

    Mungkin kita hanya romantisme masa lalu untuk melewati masa ini bila begitu. 

    3. Berpikir kalau mantan kamu adalah yang terbaik 

    Berawal dari gesekan dan berbagai masalah di rumah tangga, seseorang bisa mulai membandingkan pasangannya sekarang (suami atau istri) dengan mantannya. 

    • “Mantan gw dulu baik banget padahal, kenapa gw malah nikahnya sama yang begini, ya?”
    • “Mantan gw dulu kaya dan royal, kok gw malah milih suami yang nggak punya duit gini sih…”

    Dan berbagai perbandingan lainnya yang mulai diungkit-ungkit lagi. Faktanya, mantan kamu juga belum tentu sesempurna itu juga. 

    Kamu hanya memanggil kembali memori positif tentang si mantan (dan melupakan sisi negatif mantan) hanya karena kamu tidak ‘bahagia’ di hubungan rumah tangga saat ini. 

    Padahal, semua masalah rumah tangga kamu sekarang tidak ada korelasinya dengan kehadiran mantan kamu dulu. 

    4. Masih follow atau berusaha kontak mantan di media sosial

    Kenapa ya susah melupakan mantan walau sudah menikah? Apa kamu masih atau mulai terkoneksi sama dia lagi melalui media sosial?

    Ini bisa membangkitkan cinta di masa lalu, yang tidak realistis. Mantan kamu pasti menunjukan sisi baiknya saja di media sosial, membuat siapa pun berpikir bahwa hidupnya baik-baik saja. 

    Kamu mungkin membandingkan kondisinya di media sosial kamu dengan kondisi rumah tangga kamu secara nyata, jelas itu pasti beda–dan tidak seharusnya dibanding-bandingkan. 

    Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-banding). Saing-saingke, yo mesti kalah. Ku berharap engkau mengerti, di hati ini. Hanya ada kamu – Ojo Dibandingke, Abah Lala

    Baca juga tentang: bahaya stalking mantan di sosial media

    5. Trauma masa lalu 

    Trauma masa kecil tentang kehilangan keterikatan terpenting dalam hubungan mungkin muncul lagi setelah seseorang putus cinta. 

    “Terkadang perpisahan itu sendiri bukanlah apa yang mengganggu seseorang—ini adalah makna di balik perpisahan itu dan ingatan awal terkait yang meminta untuk ditangani.” Kata Emmy Crouter, LSW, seorang terapis di Emboldened Counseling di Denver, Colorado.

    Ya, menyebalkan juga bila kita masih terkoneksi dengan luka lama dan mengabaikan tentang kebahagiaan yang kita punya saat ini. 

    6. Kehilangan diri sendiri 

    Kamu mungkin kehilangan dirimu (jiwamu) sendiri setelah putus dari mantan. Kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan tanpa mantan kamu. 

    Alih-alih memulihkan mental dan jiwa kamu, kamu mungkin memutuskan untuk menikah biar ada teman hidup yang bisa bimbing kamu, jaga kamu, dan sebagainya. 

    Sayangnya, kamu tidak bisa meminta orang lain untuk membahagiakan kamu sebelum kamu menyembuhkan diri sendiri. 

    Kamu mungkin jadi terjebak, sudah menikah tapi belum move on, karena kamu belum bisa membangun sistem pendukung baru yang kuat untuk diri sendiri yang tidak bergantung pada pasangan romantis.

    7. Tidak sengaja terhubung lagi dengan mantan 

    Umm, mungkin kamu (sengaja atau tidak) terhubung lagi dengan mantan kamu. Tidak sengaja bertemu secara langsung, melalui media sosial, acara reuni, atau kesempatan tidak terduga lainnya. 

    Tapi, seseorang seharusnya tidak semudah itu bisa jatuh cinta lagi sama mantannya. Setelah banyak hal yang terjadi pada hidupmu, apakah mantan kamu masih relevan?

    Bila iya, mungkin kamu belum cukup berduka dan belum cukup sembuh waktu itu. Belum cukup ikhlas untuk merelakan seseorang yang memang nggak berjodoh selamanya sama kamu.

    Mungkin juga belum cukup mencintai diri sendiri dan apa yang kamu miliki sekarang. 

    Baca juga tentang: tips move on dengan cepat dan efektif!

    8. Belum cukup belajar 

    Maaf untuk mengatakannya dengan jelas. Kenapa sudah menikah tapi belum move on, mungkin karena kamunya memang tidak mau move on. 

    Ketika kamu memutuskan untuk menikah, kamu sudah komitmen untuk mau hidup selama-lamanya dengan pasangan kamu ini. Dalam perjalannya, kalian bekerja sama agar hubungan kalian langgeng terus dan bisa bertahan di tengah badai dan segala bencana.

    Bila kamu memang belum move on dari mantan kamu, sebaiknya pulihkan diri dulu. Jangan menggunakan orang lain untuk melupakan seseorang, apalagi sampai sudah menikah. 

    Mungkin ada beberapa orang yang sudah menikah tapi susah melupakan mantan. Semoga menemukan cara move on paling efektif buat kamu. 

    Pikirkan bahwa ini tidak adil untuk pasanganmu, karena kamu sudah menikah dengan dia tapi pikiranmu ada di masa lalu.