Merangkum rekomendasi film Quentin Tarantino terbaik mulai dari film Kill Bill Vol. 1 dan Vol. 2 sampai Jackie Brown.
Karya dari sutradara, produser, sekaligus penulis naskah dengan ciri khas neo-noir ini memang sangat eksentrik dan kontroversial, yuk cek ranking film Quentin Tarantino terbaik di sini!
Siapa dan Apa Ciri Khas Quentin Tarantino?

Quentin Tarantino adalah sutradara asal Amerika yang dikenal lewat film-filmnya yang bergenre fiksi kriminal. Banyak yang mengira, Tarantino memulai karirnya sebagai sutradara dan penulis skenario sejak ia membuat film pertamanya, Reservoir Dogs pada tahun 1991.
Kenyataannya, ia justru memulai karirnya sejak ia bekerja sebagai penjaga teater film biru dan penjaga toko video. Tarantino sendiri mengakui itu lewat salah satu pernyataannya di sebuah wawancara, “Itu pekerjaan terbaik yang pernah saya dapatkan sehingga saya bisa menjadi sutradara seperti sekarang.”
Pernyataan itu bukan bualan. Tarantino tak pernah belajar di sekolah film layaknya sutradara pada umumnya. Pekerjaan yang ia tekuni sebelumnya memungkinkan ia mengakses banyak film.
Karenanya, ia jadi punya banyak referensi yang bisa ia “colong” untuk kemudian ia taruh di filmnya dengan beberapa modifikasi. Bisa dibilang, Tarantino adalah penonton film yang bertransformasi menjadi pembuat film.
Kekerasan, kriminalitas, seks, balas dendam, dan perkelahian para gangster adalah ciri khas Quentin Tarantino. Bukan tema yang mudah diterima, namun ia berhasil mengatasinya dengan beberapa pendekatan.
Misalnya lewat alur cerita yang tidak linier, dialog-dialog ngalor-ngidul sebagai penggerak cerita, serta karakter-karakter yang eksentrik. Gabungan dari itu semua berhasil menciptakan film yang sulit dilupakan.
Daftar Film Quentin Tarantino Terbaik Sesuai Ranking
Hingga kini Tarantino sudah membuat sembilan film. Bagi kamu yang baru ingin menjajal film-film Quentin Tarantino, berikut urutan filmnya dari yang mudah hingga yang sulit dinikmati.
#1 Kill Bill Vol. 1 (2003) dan Vol. 2 (2004)

Kill Bill adalh film yang bercerita soal aksi balas dendam The Bride (Uma Thurman) kepada bos dan rekan-rekannya sewaktu menjadi anggota pembunuh bayaran. Bill (David Carradine) yang menganggap The Bride telah berkhianat, berniat menghukumnya.
Dengan tiga anggota yang tersisa, ia mendatangi pesta pernikahan The Bride lalu menembaki semua orang di situ.
The Bride berhasil selamat dalam insiden berdarah itu dan bermaksud untuk membalas dendam. Dengan segala kemampuan yang dimilikinya, ia mendatangi satu persatu targetnya lalu membunuhnya.
Tarantino meramu film ini dengan beberapa elemen, seperti martial arts, manga Jepang, Italian horror, hingga kung fu.
Film Kill Bill Vol. 1 dan Vol. 2 kami letakkan di urutan pertama sebagai film Quentin Tarantino terbaik tentunya dengan beberapa pertimbangan.
- Pertama, karena film ini punya adegan aksi yang melimpah sehingga kamu tidak cepat bosan saat menontonnya.
- Kedua, karena alur ceritanya yang linier dan mudah dipahami.
- Ketiga, desain karakternya yang unik dan mudah diingat. Bisa dibilang inilah film Tarantino yang terasa paling konvensional.
#2 Once Upon a Time in Hollywood (2019)

Film Once Upon a Time in Hollywood mengandalkan formula cerita “what if” (bagaimana bila) yang mencoba mengutak-atik insiden berdarah yang dialami Sharon Tate (diperankan oleh Margot Robbie)seorang artis muda yang tengah naik daun.
Meski begitu, cerita di film ini lebih berpusat kepada Rick Dalton (Leonardo DiCaprio) dan rekannya, Cliff Booth (Brad Pitt).
Diceritakan karir Rick Dalton sebagai aktor sedang berada dalam masa sulit. Ia sudah menua dan mulai kesulitan mendapatkan tempat utama di sebuah film. Sementara itu di sisi lain tetangganya, Sharon Tate, adalah artis muda yang tengah naik daun.
Bisa dibilang, tema besar film ini adalah soal post power syndrome (sindrom orang yang kehilangan kekuasaan) yang menimpa Rick Dalton. Lewat film ini, Tarantino seolah ingin mengatakan, kesuksesan (juga cinta barangkali) mudah datang dan pergi.
Film ini merupakan film Tarantino yang paling ‘ramah’ dari film-filmnya sebelumnya. Ada adegan kekerasan di sini, namun tak banyak. Itupun hanya di ujung dan tergolong ‘soft gore’.
Film ini dibintangi aktor-aktor top seperti Margot Robbie, Brad Pitt, Leonardo Dicaprio, dan Kurt Russell. Dengan segala keglamoran yang menyertainya—juga—cerita yang ringan, film Quentin Tarantino Brad Pitt ini layak berada di urutan kedua sebelum kamu melanjutkan ke film Tarantino yang lebih kompleks.
Baca Juga: 9 Manfaat Menonton Film Porno bersama Pasangan
#3 Django Unchained (2012)

Django Unchained adalah film Quentin Tarantino yang mengambil setting waktu zaman koboi ini, punya jagoan orang berkulit hitam. Isu rasisme jelas diangkat di film ini.
Cerita dimulai dengan pertemuan Django (Jamie Foxx) yang merupakan seorang budak berkulit hitam dengan Dr. Schultz, seorang mantan dokter gigi yang menjadi pemburu buronan. Schultz (Christoph Waltz) membebaskan Django lalu mengajarinya seni menembak. Django lantas menjadi rekan Schultz dalam perburuan.
Seperti adegan koboi pada umumnya, film Quentin Tarantino ini menyajikan aksi adu tembak yang melimpah. Selain itu juga ada drama percintaan antara Django dan istrinya yang mengambil konsep pangeran menyelamatkan sang putri, menambah warna di film ini.
Selipan humor yang pas, cerita yang ringan namun dalam, juga kehadiran beberapa cast berkelas seperti Christoph Waltz, Jamie Foxx, dan Leonardo Dicaprio; menjadikan film ini sebagai salah satu film Quentin Tarantino terbaik yang recommended buat ditonton.
#4 Inglourious Basterds (2009)

Lagi-lagi Quentin Tarantino menggunakan formula What If di filmnya. Kejadian yang ia utak-atik kali ini berlatar waktu pada Perang Dunia Kedua ketika Hitler dan pasukan NAZI menginvasi kota Paris.
Di film Inglourious Basterds ini, Tarantino seolah ingin merancang ulang peristiwa kematian Hitler. Ia mengandaikan bagaimana jika Hitler berhasil dibunuh lebih awal oleh pasukan gerilyawan, berkat bantuan dari seorang gadis Yahudi.
Villain utama di film ini adalah Hans Landa, yang merupakan tangan kanan Hitler yang bertugas membasmi orang-orang Yahudi. Dengan development karakter yang apik, Hans Landa, yang diperankan Christoph Waltz, berhasil menjadi sosok yang mengintimidasi.
Seperti film Tarantino pada umumnya, film ini penuh adegan kekerasan. Di sini kamu misalnya bakal melihat kepala orang yang digebukin sampai remuk, hingga adu tembak dengan darah saling berhamburan bersama selongsong peluru.
Meski mengambil latar sejarah, film ini sama sekali tak membosankan. Adegan kocak yang ditunjukkan oleh Letnan Aldo Reina yang diperankan oleh Brad Pitt, bersama rekan-rekannya, setidaknya akan membuatmu anteng menontonnya selama 150 menit ke depan.
#5 Reservoir Dogs (1992)

Film Reservoir Dogs adalah film Tarantino yang bercerita soal sekumpulan orang yang tidak saling kenal, sedang merencanakan sebuah perampokan. Jika Money Heist—serial perampokan yang paling laku di abad ini menggunakan nama-nama kota sebagai nama samaran, film ini menggunakan warna sebagai nama samaran, seperti Mr. White, Mr. Brown, Mr. Pink, dan Mr. Blue.
Konflik dimulai ketika perampokan itu gagal karena ada pengkhianat di antara mereka yang merupakan seorang polisi yang tengah menyamar. Aksi saling tuduh pun terjadi.
Film ini merupakan film debut dari Quentin Tarantino. Dari sini, kepiawaian Tarantino dalam meramu dialog sudah terlihat.
Ada jejak film 12 Angry Men di sini. Bisa dilihat dari banyaknya karakter di dalamnya; setting tempat yang itu-itu saja (semua keributan di film ini berlangsung di gudang); serta penggambaran karakter juga pergerakan cerita yang bertumpu pada dialog.
Meski aksi saling tuduh menjadi bahan bakar utama di film ini, konflik-konflik sampingan yang dibawa masing-masing karakter berhasil menambah warna di film ini.
Durasinya yang hanya sekitar 1 jam 39 menit menjadikan film ini terasa padat dan pas. Tentunya tak akan membosankan meski tak ada selipan humor di dalamnya, film Quentin Tarantino terbaik yang wajib kamu tonton.
#6 Pulp Fictions (1994)

Film Pulp Fictions bisa dibilang merupakan karya terbaik dari Tarantino. Film ini mengantarkannya meraih banyak penghargaan Oscar untuk beragam kategori.
Sulit menjelaskan tema besar di film ini. Ada banyak karakter di film ini. Dan masing-masing karakter mendapatkan porsinya secara impas.
Satu yang pasti, di sini Tarantino ingin menampilkan kehidupan para gangster yang tampak manusiawi. Bahwa seperti manusia lainnya, para gangster juga bisa bertindak ceroboh bahkan bisa bertaubat.
Film Pulp Fictions ini setidaknya punya tiga plot yang berbeda. Meski begitu ada benang merah yang mampu merangkul semuanya dan menjadikannya sebagai film yang utuh.
Karena alur ceritanya yang tidak linier, bahkan cenderung melompat-lompat, dibutuhkan fokus penuh saat menontonnya. Tapi ini jelas bukan masalah.
Dengan dialog cerdas dan selipan humor yang proporsional, juga dengan kehadiran para cast jempolan; film Quentin Tarantino Bruce Willis ini tak sulit-sulit amat dipahami.
#7 The Hateful Eight (2015)

Bisa dibilang, film The Hateful Eight adalah film lainnya karya Tarantino yang mengambil setting zaman koboi.
Sinopsis film The Hateful Eight, diceritakan seorang pemburu buronan sedang mengantarkan buronannya untuk digantung. Di tengah perjalanan, kereta kudanya dicegat oleh pemburu buronan lainnya dan seorang sherif yang butuh tumpangan demi menghindari badai salju.
Mereka lalu sampai di rumah pondok untuk menginap. Ternyata di rumah pondok itu, ada rekan dari si buronan yang berniat membebaskannya. Aksi saling tuduh pun terjadi. Tak ada yang tahu mana kawan, mana lawan.
Meski punya plot yang mirip seperti Reservoir Dogs, film Quentin Tarantino ini cukup sulit dinikmati tanpa merasa bosan.
Di bagian pertama yang memakan separuh durasi film, menceritakan obrolan di antara tiga orang dalam kereta kuda. Dialog yang penuh ketegangan tanpa selipan humor sangat menguras kesabaran. Ketegangan baru betulan terasa di bagian kedua, ketika mereka saling curiga di rumah pondok.
Itulah alasan kami menganggap film ini sebaiknya ditonton belakangan ketimbang film-film Tarantino terbaik di atas.
#8 Death Proof (2007)

Film Death Proof bercerita soal seorang Stuntman bernama Mike yang melakukan pembunuhan berantai. Korbannya adalah gadis-gadis muda.
Ia melancarkan aksinya dengan menabrakkan mobilnya yang sudah dilengkapi rangka besi untuk menahan benturan ke mobil yang ditumpangi para korbannya. Mobil itu ia beri nama Death Proof.
Di bagian kedua film ini, saat Mike akan melancarkan aksinya selanjutnya, ia justru mendapatkan karmanya.
Film ini diperankan oleh Kurt Russel. Durasi film yang berkisar dua jam lebih terasa lama karena minimnya dialog-dialog yang memikat dan aksi yang menegangkan. Bahkan adegan kejar-kejaran mobil di akhir tak cukup membantu.
#9 Jackie Brown (1997)

Film Jackie Brown adalah film yang bercerita tentang seorang penjual senjata bernama Ordell (Samuel L. Jackson) yang berniat memindahkan uang kotornya sejumlah setengah juta dolar. Rencananya ini melibatkan seorang pramugari bernama Jackie Brown (Pam Grier).
Film ini menjual aksi Jackie Brown dalam mengakali polisi dan Ordell. Meski masih khas Tarantino, film ini dianggap kelewat bertele-tele.
Dialog ngalor-ngidul khas Tarantino yang biasanya menarik buat diikuti, di film ini justru terasa melelahkan. Minimnya selipan komedi di film ini dan aksi yang kurang greget, menjadi alasan kenapa sebaiknya film karya Tarantino yang satu ini ditonton paling akhir.
Itulah urutan film Quentin Tarantino terbaik dari mana yang lebih enak ditonton duluan hingga yang paling akhir. Semoga membantu dan selamat menonton.