Dilansir dari FertilitySmarts, childfree adalah istilah yang mengacu pada orang dewasa yang memutuskan untuk tidak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya.
Pelajari childfree artinya apa, penyebab, alasan, dan dampaknya pada pembahasan ini!
Apa Itu Childfree?
Childfree adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Tidak ingin memiliki anak biologis atau pun adopsi.
Ini bisa berarti bahwa mereka memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali, atau mereka memilih untuk tidak memiliki anak sekarang–tetapi mungkin akan memiliki anak di masa depan.
Pemikiran ini sering diakui sebagai bagian dari pilihan hidup yang berbeda, dan banyak pasangan dengan konsep childfree melihat pilihan ini sebagai bentuk dukungan terhadap perencanaan keluarga dan kendali diri.
Meskipun begitu, ada beberapa orang yang memandang pilihan ini sebagai tidak biasa atau tidak sesuai dengan norma masyarakat. Apalagi bila dikaitkan dengan konteks agama.
Penyebab Pasangan Memutuskan untuk Childfree
Ada berbagai alasan mengapa pasangan memutuskan untuk menjadi childfree. Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan ini meliputi:
1. Pertimbangan Ekonomi
Memiliki anak bisa menjadi hal yang sangat mahal dan membutuhkan perencanaan finansial yang matang.
Biaya pendidikan, kebutuhan sehari-hari, makanan, akses kesehatan, fasilitas, dan segala macamnya membutuhkan biaya (meski dapat disesuaikan dengan gaya hidup masing-masing) yang pasti tidak sedikit. Ini untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan baik.
Beberapa pasangan mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk membesarkan anak dengan baik dan memastikan bahwa anak mereka memiliki masa depan yang aman dan stabil.
2. Fokus pada Karir
Ada pasangan yang mungkin merasa bahwa memiliki anak akan membuat mereka kehilangan waktu dan energi yang mereka butuhkan untuk mengejar ambisi dan tujuan profesional mereka.
Namun, harus diingat bahwa menjalankan karir dan memiliki anak adalah dua hal yang tidak harus bertentangan. Banyak pasangan yang berhasil mencapai kesuksesan profesional serta menjalankan peran sebagai orang tua.
Discover More: 16 Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
3. Faktor Lingkungan
Pasangan mungkin khawatir tentang bagaimana lingkungan saat ini dan masa depan akan mempengaruhi kualitas hidup anak-anak mereka, seperti lingkungan yang kurang aman, keluarga toksik, cuaca yang buruk, atau tingginya tingkat polusi.
Mereka juga mungkin mempertimbangkan bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi saat ini dan masa depan akan memengaruhi kualitas hidup anak-anak mereka di masa depan.
Oleh karena itu, beberapa pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak untuk menghindari risiko-risiko buruk tersebut.
4. Kebebasan dan Fleksibilitas
Pasangan yang sudah menikah mungkin menginginkan kebebasan untuk tetap dapat bepergian dan mengejar minat, hobi, karir, dan lainnya tanpa harus terikat oleh tanggung jawab orang tua.
Mereka juga mungkin merasa bahwa mereka dapat menikmati hidup mereka lebih bebas dan memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan pasangan dengan tidak memiliki anak.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun memiliki anak bisa menjadi tanggung jawab besar, itu juga dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang luar biasa.
5. Pertimbangan Psikologis dan Emosional
Beberapa pasangan mungkin memiliki rasa takut atau ketidakmampuan untuk membesarkan seorang anak atau merasa tidak siap secara emosional untuk memasuki peran sebagai orang tua.
Pandangan filosofis atau ideologis mereka tentang populasi dunia, hak-hak reproduksi, atau bahkan pandangan spiritual tentang kehidupan dan kelahiran mungkin memengaruhi keputusan mereka untuk childfree.
Mereka mempertimbangkan faktor ini sebagai bagian dari keputusan yang penting dalam hidup mereka.
Discover More: Bawaan Makanan untuk Calon Mertua, Jangan Martabak Mulu!
6. Trauma di Masa Lalu
Trauma di keluarga dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang atau pasangan untuk menjadi childfree.
Contohnya, mereka mungkin memiliki pengalaman buruk dalam hal pendidikan anak-anak atau peran orang tua sehingga mereka tidak ingin mengulangi hal yang sama dalam hidup mereka sendiri.
Trauma juga dapat mempengaruhi perasaan seseorang tentang pengasuhan dan tanggung jawab orang tua, sehingga membuat mereka merasa tidak siap atau tidak ingin memiliki anak.
Namun, setiap individu memiliki alasan yang berbeda dan unik tentang mengapa mereka memutuskan untuk menjadi childfree, dan faktor-faktor seperti trauma dapat berperan dalam keputusan mereka.
7. Faktor Kesehatan
Orang tersebut mungkin memiliki masalah kesehatan yang membuat mereka merasa tidak mampu atau tidak layak untuk membesarkan anak.
Beberapa pasangan mungkin juga memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan mereka tidak mampu hamil dan memiliki anak secara alami.
Dalam kasus seperti ini, keputusan untuk menjadi childfree bisa menjadi hasil dari pertimbangan yang sangat logis dan realistis.
Ini hanya beberapa alasan mengapa pasangan mungkin memutuskan untuk menjadi childfree. Pada akhirnya, keputusan ini seringkali merupakan hasil dari banyak faktor yang berbeda dan sangat pribadi bagi setiap individu atau pasangan.
Discover More: 16 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua Terbaik
Dampak Positif Childfree
Ada beberapa dampak positif dari memilih untuk menjadi childfree:
- Lebih Banyak Waktu dan Sumber Daya: Orang yang memilih untuk tidak memiliki anak mungkin memiliki lebih banyak waktu, energi, kesempatan, dan sumber daya untuk mengejar hobi, memperluas jaringan sosial, dan mengejar karier.
- Fleksibilitas dan Mobilitas: Tanpa anak, orang dapat lebih bebas untuk berpergian dan memanfaatkan kesempatan untuk berpetualang dan mengejar cita-cita mereka.
- Kesejahteraan Finansial: Tanpa harus memikirkan biaya pendidikan, pakaian, dan bahan makan anak, pasangan childfree mungkin memiliki lebih banyak uang yang tersedia untuk ditabung atau diinvestasikan.
- Konsentrasi pada Karier: Tanpa harus memikirkan tanggung jawab orang tua, orang yang memilih untuk tidak memiliki anak dapat lebih fokus pada karier dan mencapai tujuannya.
- Keseimbangan Hidup: Pasangan dengan konsep childfree mungkin lebih fokus pada mempertahankan keseimbangan antara kerja dan waktu pribadi, yang bisa membantu memelihara kesejahteraan mental dan emosional.
Perlu diingat bahwa keputusan untuk menjadi childfree bisa sangat bergantung pada individu dan bahwa dampak positif mungkin berbeda-beda bagi setiap orang.
Dampak Negatif Childfree
Berikut ini beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi pada orang yang memilih untuk childfree:
- Tekanan Sosial: Orang yang memilih untuk tidak memiliki anak mungkin mengalami tekanan dari lingkungan sosial mereka, termasuk dari keluarga dan teman-teman, yang menganggap memiliki anak sebagai bagian dari kebahagiaan dan keberhasilan hidup.
- Kehilangan Koneksi Generasi: Tanpa anak, orang mungkin kehilangan koneksi dengan generasi berikutnya dan kemungkinan menjadi kurang terlibat dalam masyarakat dan tradisi keluarga.
- Risiko Kesehatan Jangka Panjang: Tanpa mengalami perubahan hormonal dan fisiologis yang terkait dengan hamil dan menyusui, orang yang memilih untuk tidak memiliki anak mungkin memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi di masa depan.
- Rasa Kesepian: Tanpa anak, orang mungkin merasa kesepian dan merindukan koneksi emosional dan pengalaman yang terkait dengan memiliki anak.
- Beban di Masa Depan: Orang yang tidak punya anak memiliki risiko menjadi sendirian di masa depan atau masa tua, di mana tidak ada yang membantu untuk mengurusnya saat mereka tidak mampu melakukannya sendiri.
- Kehilangan Konsep Keluarga: Pasangan childfree mungkin akan kehilangan rasa dari kedekatan dan hubungan antar-keluarga seiring waktu. Namun, setiap orang punya konsep berbeda tentang keluarga.
Perlu diingat bahwa setiap keputusan yang kita ambil selalu punya sisi negatif dan positif. Ini semua tergantung pada setiap pasangan dan bagaimana cara mereka meminimalisir risiko tidak menyenangkan dari keputusan yang mereka buat.
Discover More: Ucapan Ulang Tahun untuk Ibu Pacar (Calon Mertua)
Dampak Childfree bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Penting untuk diingat bahwa keputusan untuk menjadi childfree bisa memiliki dampak positif dan negatif pada kesehatan mental individu atau pasangan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang memilih untuk menjadi childfree mungkin memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih sedikit stres dibandingkan dengan orang yang memiliki anak.
Mereka mungkin juga memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mengejar hobi dan kegiatan yang menyenangkan, yang bisa membantu memelihara kesehatan mental mereka.
Namun, pada beberapa orang, keputusan untuk menjadi childfree bisa menyebabkan rasa kesepian, rasa terasing, atau ketidakcocokan dengan lingkungan sosial mereka yang memiliki anak.
Mereka mungkin juga merasa bersalah atau merasa seolah-olah mereka kurang memenuhi harapan orang lain. Dalam kasus ini, keputusan untuk menjadi childfree bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang bereaksi berbeda terhadap keputusan untuk menjadi childfree, dan bahwa dampak pada kesehatan mental bisa sangat bergantung pada individu.
Oleh karena itu, setiap orang harus mempertimbangkan keputusan mereka dengan cermat dan memastikan bahwa mereka membuat pilihan yang terbaik bagi diri mereka sendiri.
Jika mereka merasa bahwa keputusan mereka memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka, mereka harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
Menurut sebuah studi studi lain, perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak memiliki peningkatan risiko kesehatan buruk dan kematian dini pada masa depan.
Selain itu, pilihan untuk tidak memiliki anak juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Saat seorang perempuan sedang hamil dan menyusui, risiko terkena kanker payudara akan berkurang karena terjadi perubahan hormonal.
Saat hamil, perempuan akan mengalami peningkatan tingkat progesteron dan penurunan tingkat estrogen, yang membantu melindungi mereka dari risiko kanker.
Apakah Pasangan dengan Konsep Child-Free Bisa Hidup Bahagia di Hari Tua?
Ya, pasangan dengan konsep child-free dapat hidup bahagia di hari tua. Kebahagiaan pada akhirnya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti hubungan dengan pasangan, kualitas hidup, kesehatan, ekonomi, dan aktivitas yang menyenangkan.
Banyak pasangan child-free yang menemukan bahagia dan kepuasan dalam hidup mereka melalui hubungan romantis tidak terbatas dengan pasangan, pekerjaan, hobi, dan kegiatan sosial.
Namun, karena tidak memiliki anak, pasangan child-free mungkin harus memikirkan bagaimana mereka akan mengatasi masalah keuangan dan kesehatan di masa tua mereka.
Mereka mungkin harus memastikan bahwa mereka memiliki dukungan dari keluarga atau teman-teman yang akan membantu mereka saat mereka membutuhkan.
Pada akhirnya, setiap orang harus mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan mereka sendiri dalam membuat keputusan tentang apakah memiliki anak atau tidak.
Jika pasangan child-free memiliki hubungan yang kuat, kegiatan yang menyenangkan, dan dukungan dari lingkungan, maka mereka bisa hidup bahagia dan puas pada hari tua mereka.
Intinya, semua orang juga punya definisi dan cara bahagia yang berbeda-beda.
Kesimpulan tentang Konsep Childfree
Sebaiknya kita saling menghargai pilihan setiap orang. Semua orang memiliki hak untuk membuat keputusan tentang hidup mereka sendiri, termasuk memutuskan untuk memiliki atau tidak memiliki anak.
Childfree adalah pilihan hidup yang valid dan harus diakui dan diterima oleh masyarakat.
Setiap pasangan atau individu harus memastikan bahwa keputusan mereka tentang keluarga dan anak-anak didasarkan pada apa yang terbaik untuk mereka sendiri dan hidup mereka.
Saling menghargai dan menerima pilihan orang lain adalah hal yang penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran.