Jangan sampai merasakan panas dalam saat sedang berpuasa, ini bisa bikin kondisi tubuh nggak nyaman dan mengganggu ibadah di bulan Ramadan berkah. Yuk, simak beberapa cara mencegah panas dalam saat puasa di bawah ini!
Cara Ampuh Mengatasi Panas Dalam Saat Puasa
Panas dalam adalah sekumpulan gejala tubuh kurang fit, di antaranya sakit tenggorokan, sariawan, bibir kering dan pecah-pecah, tubuh lemas, hingga merasa demam.
Penyebab umum panas dalam adalah tubuh kekurangan cairan dan berisiko dehidrasi–sehingga mudah terserang infeksi virus dan bakteri. Gejala panas dalam ini rentan banget terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa tapi tidak memerhatikan asupan yang sehat saat sahur dan berbuka.
Jangan sampai kondisi panas dalam bikin tubuh jadi sakit dan mengganggu ibadahmu, ya. Ini beberapa tips dan cara mengatasi panas dalam saat puasa!
1. Konsumsi Sayur dan Buah
Memang ada banyak pilihan takjil dan makanan utama saat buka puasa yang enak-enak banget dan rasanya ingin melahap semuanya. Mulai dari gorengan, makanan bersantan, yang pedas dan panas, minuman dingin yang menyegarkan, dan kudapan tradisi Ramadan lainnya yang nikmat.
Eh, tapi kalap! Kamu harus tetap konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak air dan serat, sehingga dapat membantu menjaga tubuh terhidrasi dan melancarkan pencernaan.
Selain itu, sayur dan buah juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh setelah kamu berpuasa seharian.
2. Cukup Minum Air Putih Saat Sahur dan Buka Puasa
Buka puasa dengan langsung minum es teh manis, es sirop, atau jenis minuman dingin lainnya memang enak dan segar banget rasanya–setelah menahan haus hampir seharian di cuaca yang panas.
Tapi, pastikan kamu minum air mineral biasa dulu ya. Biar kamu tetap terhidrasi dengan baik dan tenggorokan kamu juga ‘nggak kaget’.
Saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan cairan dan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode berpuasa, sehingga sangat penting untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup saat sahur dan buka puasa.
Sebaiknya minum air putih setidaknya 8-10 gelas sehari, terutama pada malam hari dan sebelum tidur, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah risiko panas dalam dan serangan penyakit lainnya.
3. Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
Daftar beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari/dibatasi/dikurangi saat sahur dan buka puasa untuk mencegah panas dalam:
- Makanan Pedas: Ini dapat menyebabkan panas dalam, masalah pencernaan termasuk masalah lambung bila dikonsumsi berlebihan saat tubuh belum dikasih makan/minum seharian atau pada dini hari saat sahur.
- Susu: Susu dapat menyebabkan peningkatan asam lambung dan menimbulkan sensasi panas pada tenggorokan, sehingga sebaiknya dihindari saat sahur atau makan malam.
- Buah-buahan Masam: Buah-buahan seperti jeruk, lemon, atau tomat yang memiliki kandungan asam tinggi dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko panas dalam.
- Gorengan Berlebihan: Terlalu banyak konsumsi gorengan saat buka puasa dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko panas dalam.
- Minuman Soda: Sebaiknya kamu memang nggak mengonsumsi minuman soda saat buka puasa atau sahur karena ini banyak gula dan bisa membuat dehidrasi.
- Minuman Berkafein: Minuman berkafein seperti teh, kopi, dan minuman energi dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko panas dalam. Sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya selama berpuasa.
Sebaiknya, konsumsi makanan dan minuman yang seimbang dan sehat selama berpuasa, seperti sayur dan buah, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan air putih dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan dan menghindari risiko panas dalam.
4. Kumur dengan Air Garam
Kumur dengan air garam adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi panas dalam saat berpuasa. Caranya cukup mudah, yaitu:
- Campurkan setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat.
- Kumur-kumur selama beberapa detik sebelum berkumur dengan air biasa.
- Larutan garam dalam air tersebut akan membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan pada luka atau peradangan di mulut dan tenggorokan.
Selain itu, kumur dengan air garam juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan membersihkan kuman dan bakteri pada mulut dan tenggorokan.
Namun, perlu diingat bahwa kumur dengan air garam sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering atau berlebihan, karena dapat menyebabkan iritasi pada mulut dan tenggorokan.
Disarankan kumur dengan air garam hanya satu atau dua kali sehari jika memang diperlukan untuk mengatasi panas dalam saat berpuasa.
Discover More: 7 Minuman Pereda Pedas, Cepat Ademnya!
5. Terapkan Pola Hidup Sehat
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat saat berpuasa, antara lain:
- Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan gorengan saat berbuka.
- Hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan risiko panas dalam, seperti makanan pedas, gorengan, minuman berkafein dan beralkohol.
- Cukup istirahat dan tidur yang cukup selama berpuasa untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
- Lakukan olahraga ringan dan rutin seperti berjalan kaki, yoga, atau stretching untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Jangan merokok dan hindari paparan asap rokok, karena dapat meningkatkan risiko panas dalam dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
- Konsumsi air putih yang cukup sepanjang hari dan hindari dehidrasi.
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar untuk mencegah infeksi dan penyakit.
Dengan menerapkan pola hidup sehat saat berpuasa, tubuh akan lebih sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko panas dalam.
6. Istirahat yang Cukup
Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme dan memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, memulihkan energi, dan menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Salah satunya adalah menjaga hidup sehat saat Ramadhan.
Beberapa tips untuk mendapatkan istirahat yang cukup saat berpuasa antara lain:
- Tidur Cukup: Cukupi kebutuhan tidur harian kamu, yakni 7-8 jam per hari. Jangan kurangi waktu tidur karena berpuasa, karena hal tersebut dapat memperburuk kelelahan dan meningkatkan risiko panas dalam.
- Hindari Begadang: Hindari begadang atau aktivitas yang melelahkan pada malam hari selama berpuasa, biar tubuh tetap fit untuk aktivitas di pagi sampai sore hari nantinya.
- Atur Jadwal Istirahat: Atur jadwal istirahat kamu dan hindari aktivitas yang melelahkan selama puasa. Cobalah untuk tidur siang atau beristirahat sejenak setelah makan sahur.
- Kurangi Aktivitas Fisik yang Berat: Hindari aktivitas fisik yang berat selama berpuasa, terutama saat cuaca panas, karena hal tersebut dapat membuat tubuh kelelahan dan meningkatkan risiko panas dalam.
- Gunakan Waktu Luang Untuk Bersantai: Gunakan waktu luang kamu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang dapat membuat kamu merasa lebih rileks, seperti berdoa dengan tenang, membaca buku, mendengarkan musik, atau meditasi.
Discover More: 10 Minuman Musim Panas yang Dingin, Segar, dan Sehat
7. Pertimbangkan Bahan Herbal
Beberapa bahan herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi panas dalam antara lain:
- Daun Sirih: Daun sirih dapat membantu menyejukkan tubuh dan mengurangi rasa panas dalam.
- Kunyit: Kunyit mengandung anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa panas dalam pada tubuh.
- Jahe: Jahe mengandung sifat anti-inflamasi dan antiseptik yang dapat membantu mengurangi panas dalam pada tubuh dan menghilangkan rasa sakit pada tenggorokan.
- Kayu Manis: Kayu manis memiliki sifat antiseptik dan dapat membantu mengurangi rasa panas dalam pada tubuh.
- Air Bunga Mawar: Air bunga mawar dapat membantu menenangkan sistem saraf dan menyejukkan tubuh.
- Lidah Buaya: Lidah buaya mengandung anti-inflamasi alami dan dapat membantu mengurangi rasa panas dalam pada tubuh.
Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan bahan herbal untuk mengatasi panas dalam saat berpuasa, terutama jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
8. Minum Adem Sari
Ademsari telah dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai pilihan terbaik dalam meredakan panas dalam.
Berbuka dengan Adem Sari yang mengandung kombinasi ekstrak herbal (chrysanthemum, wheat grass, mesona), ekstrak daun teh (green tea, black tea, dan oolong tea), jus (lemon, jeruk nipis), madu dan vitamin C tinggi.
Cara mengatasi panas dalam saat puasa: Minum Adem Sari setelah kamu konsumsi air putih dan makan utama. Lebih baik minum Adem Sari setelah Tarawih atau sebelum tidur. Adem Sari, solusi gejala panas dalam!
Leave a Reply