Pengalaman Investasi Emas di Tamasia yang Oh Melatih Kesabaran

Tamasia Penipu

Pengalaman investasi emas digital di Tamasia yang ternyata ilegal. Bukan hate speech, hanya unek-unek yang oh sialnya…

Banyak cara untuk belajar keikhlasan. Selain merelakan dia yang tidak berjodoh sampai ke pelaminan sama kamu padahal sudah pacaran lebih dari 3 tahun, menabung emas digital via Tamasia menjadi salah satu guru ikhlas bagi saya di awal tahun yang oh sungguh luar biasa ini. 

Saya menabung emas di Tamasia sejak Mei 2020 dengan beragam harapan dan alasan. Pertama, emas diklaim sebagai instrumen investasi yang paling aman dan menguntungkan untuk jangka panjang. Kedua, dorongan untuk mengamankan uang dingin di awal pandemi. Ketiga, Tamasia punya sertifikasi legal dan branding yang kredibel (saat itu). 

Bila ada yang bertanya kenapa tidak beli emas fisik langsung saja di Antam atau di Pegadaian, saat itu saya berpikir terlalu berisiko bila simpan emas di rumah. Sebelumnya memang pernah beli di Pegadaian, tapi menurut saya prosesnya agak lebih ribet–later will check on Pegadaian Digital.  

Platform yang didirikan oleh Muhammad Assad pada 2017 ini juga cukup nge-trend saat itu dan banyak yang mengandalkannya–termasuk beberapa rekan terdekat saya. Apalagi, Tamasia punya jargon andalan ‘yang memudahkan generasi milenial berinvestasi emas plus berbasis syariah’. Maka, saya pun tak ragu mempercayakan uang saya di sana dalam bentuk aset emas digital.

Sayangnya, hidup selalu punya banyak kejutan dan lelucon. Bila itu bukan sesuatu yang pahit tentang urusan hati dan perasaan, itu pasti sesuatu yang menyedihkan tentang uang. Tamasia memberikan kejutan paling taik di awal tahun ini–tepatnya di ulang tahun saya yang harusnya diberi hadiah dan kasih sayang melimpah eh malah dikasih kerugian yang ya cukup lucu. 

Singkatnya, aplikasi Tamasia tidak bisa diakses sejak tanggal 3 Januari 2023 dan tidak ada pemberitahuan apa pun. Saya dan banyak pengguna lainnya mulai sibuk bertanya via CS dan media sosial, pihak PT Tamasia Global Sharia menyampaikan bahwa saat ini aplikasi sedang dalam masa audit atau maintenance

Tapi setelah 7 hari, aplikasi masih belum bisa diakses dan Tamasia baru mengirimkan email resmi yang intinya menyampaikan bahwa aplikasi masih belum bisa diakses karena ada masalah teknis atau semacamnya. 

Maksudnya, ini adalah aplikasi digital yang bila ada masalah teknis harusnya punya mitigasi bencana terstruktur sehingga bisa diselesaikan dengan cepat bahkan lebih kilat dari Bondowoso membangun 1000 candi untuk Roro Jonggrang. 

Sangat mencurigakan, ya? Pengguna lain yang sama khawatirnya dengan saya pun meneror akun resmi Tamasia di semua media sosialnya untuk meminta penjelasan kenapa dan bagaimana keamanan aset kami. 

Sialnya, admin hanya menjawab dengan template balasan yang sama untuk setiap user yang bertanya. “Untuk saldonya, tetap aman ya Kak,” begitu kurang lebih tulisnya. Itu pun sangat tidak informatif, bahkan tidak punya kalimat yang bijak untuk mengklarifikasi keadaan dan memberi solusi terbaik?

Beberapa pengguna akhirnya menggunakan VPN untuk mengakses aplikasi, dan menemukan fakta yang membuat ingin teriak “AplikasiTamasia Penipu, syit!” tapi harus menahan emosi tersebut di ujung tenggorokan. 

Bahwa harga jual kembali (buyback) yang ditawarkan adalah Rp800.000 per gram di mana itu 9% lebih rendah dari Pegadaian dan platform serupa lainnya. Rata-rata harga buyback emas Antam di awal Januari dan hingga unek-unek ini ditulis tanggal 18 Januari 2023 adalah sekitar Rp950.000/gram. Ya, bayangkan beda Rp150.000 ribuan per gramnya. 

Apakah ini sebuah penipuan dan scamming terstruktur, hey Tamasia C-Levels? Bila tidak dijual, khawatir seluruh aset dibawa kabur PT Tamasia Global Sharia. Bila dijual, rugi banget. 

Memang ada pilihan ‘Cetak Emas’ di mana emas akan dikirimkan ke alamat kamu dan nantinya kamu mendapatkan emas fisik yang bisa kamu jual di mana saja dengan harga emas hari ini secara normal. 

Tapi, tentunya pihak Tamasia ingin memaksimalkan ‘motifnya’ sehingga menu ‘Cetak Emas’ juga tidak dapat diakses dan bila iya, mereka memasang harga cetak Rp300 ribu per gram (platform lain hanya Rp60-120 ribuan per gram). Mungkin ini situasi nyata dari “maju kena, mundur kena”.

Hingga akhirnya cuitan @adrsbg viral pada (16/1/2023) setelah direspon oleh kucing tech kesayangan kami semua @ecommurz.

https://mobile.twitter.com/adrsbg/status/1614887363171483649

Cuitan itu berisi komplain tentang aplikasi yang tidak bisa diakses, harga jual rendah, dan Tamasia tiba-tiba mengumumkan perubahan bisnis serta ‘memaksa’ seluruh pelanggan menjual seluruh asetnya maksimal 15 Februari 2023 dengan harga buyback yang mereka tentukan seenak jarinya–yang bahkan lebih rendah dari saat membelinya. 

Saya akhirnya menjual semua aset saya di sana. Setelah dikalkulasikan, rugi sekitar 4-6 juta bila pakai rate buyback hari ini. Setidaknya, dana cepat cair dalam waktu 1-2 hari, mungkin karena saya bawel ke CS hingga WA saya sepertinya diblok, lol. Tamasia juga menghapus unggahan Instagram yang diserang netizen dan Twitter-nya juga hilang. 

Baiklah, memulai tahun dengan perasaan seperti dirampok sepertinya sungguh membahagiakan. Saya jadi belajar ilmu ikhlas lebih dalam lagi, semoga begitu. 

Update 25 January 2023, Tamasia mengirimkan email yang isinya, “Kami PT. Tamasia Global Sharia, mengumumkan kepada seluruh pelanggan Tamasia bahwa pemblokiran telah berakhir dan dapat diakses kembali…” Juga menyampaikan bahwa akan ada bentuk pertanggung jawaban atas kerugian nasabah.

P.S: Kamu bisa cek info dan berita terkait ini di internet.

Sudahlah. Bila boleh mengakhiri unek-unek dengan lirik lagu paling cantik, tolong dengarkan ini:

‘Cause karma is the thunder

Rattling your ground

Karma’s on your scent like a bounty hunter

Karma’s gonna track you down

Step by step from town to town

Sweet like justice, karma is a queen

Karma takes all my friends to the summit

Karma is the guy on the screen

Coming straight home to me

Karma, Taylor Swift

Kesialan lainnya: Penipuan Olshop Instagram @dselclth dll Harus Waspada

Comments

One response to “Pengalaman Investasi Emas di Tamasia yang Oh Melatih Kesabaran”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *