Bisakah Kamu Mencintai Seseorang Tanpa Syarat?

cinta tanpa syarat yourdevan

Unconditional love atau cinta tanpa syarat adalah konsep cinta sejati paling murni yang biasa kamu dengar di lagu atau cerita cinta romantis.

Namun adakah konsep cinta tanpa syarat dalam kehidupan percintaan di dunia nyata dan bisakah begitu? 

Apa Itu Cinta Tanpa Syarat? 

"Aku menerima kamu apa adanya". 
"Aku mencintaimu tanpa syarat apapun" 
"I love you for no reason, aku mencintai kamu tanpa alasan apapun". 

Kurang lebih ungkapan cinta tanpa syarat itu menjadi garis besar konsep cinta sejati, cinta yang murni, dan hubungan yang langgeng. Namun, apa sebenarnya cinta tanpa syarat? 

Unconditional love adalah cinta tanpa pamrih. Kamu mencintai seseorang bukan karena apa yang dia lakukan padamu atau apa yang dia miliki. Kamu benar-benar mencintai dia tanpa berharap apapun kecuali kebahagiaan orang itu. 

Cinta tanpa syarat termasuk tipe cinta Agape atau cinta welas asih. Contoh dari cinta tanpa syarat yang paling umum kita semua adalah kasih sayang dari orang tua pada anaknya atau kasih sayang antar anggota keluarga. 

Namun, unconditional love lebih sering diasosiasikan sebagai konsep cinta tertinggi dalam hubungan romantis antara pasangan, hubungan pacaran atau yang semacamnya. 

Saat seseorang mengatakan, “aku mencintai kamu apa adanya”. Kita sangat mudah mempercayainya dan menganggap itu adalah ungkapan cinta sejati. Ya, jenis cinta ini terdengar seperti negeri dongeng dan puisi-puisi romantis. 

Baca Juga: 32 Tipe Hubungan Cinta, Kamu Sedang Menjalani yang Mana?

Bisakah Kamu Mencintai Seseorang Tanpa Syarat atau Alasan?

Pertanyaannya adalah apakah manusia bisa mencintai seseorang tanpa syarat? Bisakah kamu mencintai seseorang tanpa alasan sama sekali? Bila kamu mencintai kekasih kamu dalam 10 alasan, apakah kamu akan berhenti mencintainya bila dia tidak memiliki 10 hal itu?

Jawabannya mungkin kita tidak selalu memiliki alasan untuk mencintai seseorang, tapi akan selalu ada alasan beragama kenapa kamu mencintai dia tanpa kamu sadari. 

Misal pacar kamu bertanya, "kenapa kamu mencintaiku?" 

Kamu mungkin menjawabnya dengan menyebutkan sisi baik pacar kamu, gesturnya yang memesona, senyumannya yang manis, rambutnya yang berantakan, mulutnya yang selalu manyun saat sedang marah, cara dia perhatian kamu, dan banyak hal kecil lainnya yang membuat kamu terpesona. 

Atau, kamu menjawabnya dengan cara sederhana, "tidak tahu, aku memang cinta sama kamu tanpa alasan..." 

Kedua tipe jawaban itu adalah yang paling umum dan masuk akal. Pada dasarnya, manusia secara alami akan mencari setidaknya satu orang untuk menjalin hubungan dekat secara emosional—seseorang yang sangat spesial dan mengenal kita luar dalam lebih dari orang-orang lainnya.

Terlepas apakah kamu mencintai seseorang tanpa alasan atau apa yang membuat kamu mencintai pasanganmu–apapun jawabannya–yang penting kamu tetap mencintainya. 

Hal yang harus benar-benar diperhatikan saat menjalin hubungan romantis adalah bagaimana kita bisa selalu memupuk hubungan agar subur dan langgeng. Tentang bagaimana pasangan terus belajar untuk saling mengenal, mengerti, dan mencari solusi bila ada masalah. 

Kiranya, ini semua tidak ada hubungannya tentang mencintai tanpa syarat atau dengan syarat, yang penting tetap kerjasama untuk membangun hubungan sehat.

Bagaimana dengan konsep mencintai tanpa syarat? 

“Jangan cintai aku apa adanya jangan

Tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan”

– Tulus 

Penggalan lirik lagu dari Tulus tersebut adalah konsep jatuh cinta dan mencintai yang paling praktikal dan masuk akal dalam kehidupan cinta yang nyata. 

Memang sangat romantis bila pasangan kamu menerima kekurangan kamu dan mencintai kamu apa adanya, tapi rasanya lebih menyenangkan bila kamu dan pasangan sama-sama belajar untuk memperbaiki kekurangan/kesalahan masing-masing dan bergerak menjadi individu yang sama-sama baik, agar hubungan pun jadi sehat. Shout out to Tulus. 

Your lover is a drug dealer and you still love them? That's a real unconditional love for both of you. But it would be good if your love can encourage him/her to be a better person while they encourage themselves to be a better person too. 

Jangan Terbuai dengan Konsep Cinta Tanpa Syarat

Yes, unconditional love is a romantic love story but don't buy it. 

Cinta tanpa syarat belum tentu berarti lebih besar dari cinta dengan syarat. Misalnya Budi mengatakan dia mencintai Surti tanpa syarat. Udin mengatakan dia mencintai Marni dengan syarat atau dengan sederet alasan. Nah, cinta Budi ke Surti belum tentu lebih besar dari bentuk cinta Udin ke Marni. 

Kita memang tumbuh dengan pemahaman bahwa mencintai seseorang apa adanya itu sangat romantis dan murni. Sementara yang tidak mencintai apa adanya dinilai tidak tulus. 

Bila kamu mengatakan kamu mencintai kekasih kamu tanpa syarat atau mencintainya apa adanya, cinta kamu melampaui imajinasi. Tapi faktanya, banyak orang yang mencintai tanpa syarat atau bahkan cinta buta mengalami patah hati. 

"Anda bisa mengatakan Anda mencintai orang itu karena Anda tidak menemukan alasan untuk membencinya! Pada hari Anda menemukan alasan untuk tidak mencintai dan Anda bertahan pada pernyataan itu, Anda akan segera mulai membenci orang tersebut".—Swapnil D Bawane, Medium. 

Baca Juga: 40 Istilah Cinta dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Jadi, Apakah Cinta dengan Syarat Itu Tulus? 

Secara logika, kamu pasti mencintai seseorang karena setidaknya satu alasan. Atau, beberapa alasan yang tidak kamu sadari. 

Cinta datang tidak tiba-tiba. Kedua pihak butuh kerjasama untuk membangun dan memupuk cinta it—menjadi hubungan romantis yang sehat untuk terus berkembang seperti agar bisa membina rumah tangga, menjadi keluarga kecil yang bahagia, lalu keluarga besar dan menurunkan bentuk cinta/kasih sayang yang sehat pada setiap keturunan.

Misalnya hari ini kamu bilang kamu mencintai dia karena 10 alasan, besok bisa bertambah jadi 27 alasan, 50 alasan, 2345 alasan, dan seterusnya bila kedua pihak ya terus membangun hubungan yang sehat dan baik.

Tapi maksudnya bukan tentang berapa jumlah alasan untuk mencintai seseorang, tapi tentang kamu selalu punya cara untuk tetap mencintainya dengan sebaik-baiknya.

Bila Mencintai dengan Alasan atau Syarat, Apakah Akan Berhenti Mencintai Bila Tidak Ada Alasan? 

Sama seperti semua hal yang bergerak di bumi ini, manusia bisa berubah. Kita tidak akan menjadi orang yang sama seperti kita 10 tahun lalu. 

Bila kamu berharap seseorang tidak berubah sama sekali agar kamu tidak berhenti mencintainya, ini agak membingungkan. Mungkin pelajaran yang bisa kita ambil adalah bagaimana cara menjaga cinta agar tetap solid walaupun kita akan menjalani banyak perubahan dan cobaan dalam hidup ini ya. 

Baca Juga: Kamus Istilah Seks A-Z dan Artinya Lengkap

Jadi, Harus Jawab Apa Saat Pasangan Bertanya Kenapa Kamu Mencintaiku? 

Mari kita cari akarnya kenapa pasangan bertanya seperti itu. Pertanyaan “Kenapa kamu mencintaiku?” atau “Apa yang kamu cinta dari aku?” biasanya hadir dari seseorang yang merasa insecure, tidak percaya diri, atau memiliki masalah kepercayaan pada orang lain atau sebuah hubungan romantis. 

Umumnya, mereka yang bertanya begitu tidak benar-benar sedang mempertanyakan tentang cintamu padanya atau alasan cinta tersebut. Tapi mungkin hanya sedang mencari pernyataan agar dirinya merasa aman dan percaya diri dalam hubungan. 

Pada perkembangannya saat kita menjalin hubungan cinta jangka panjang, cinta tersebut jarang menjadi poin utama agar hubungan menjadi langgeng. Ada banyak aspek kehidupan, ya kembali lagi pada kepercayaan pada pasangan, cara mengelola emosi, tentunya komunikasi, kepedulian, dan sebagainya, dan nilai esensial lainnya. 

Jadi, apakah harus selalu punya alasan untuk mencintai seseorang? Belum tentu. Tapi apakah akan selalu ada alasan untuk mencintai? Tentu saja iya. 

Unpopular Opinion about Unconditional Love

Mungkin kamu merasa tidak hebat, tidak cantik, tidak ganteng, atau tidak sempurna. Jadi, kamu merasa sangat bahagia dan bersyukur saat seseorang mengatakan 'aku mencintai kamu tanpa alasan'. 
Mungkin begini, pasangan kamu bisa melihat kehebatan, hal-hal baik, dan kesempurnaan yang tidak bisa kamu lihat pada diri sendiri.

Referensi: 

  • D Bawane, Swapnil. 2017. “Loving for a reason vs loving for no reason?”. swapnilbawane.medium.com/loving-for-a-reason-vs-loving-for-no-reason-9fdec2c88a9f. (Accessed on 23 October 2021).
  • F. Ribeiro, Ruban. 2018. Should There be a Reason to Love Anyone?. medium.com/@rfribeiro/should-there-be-a-reason-to-love-anyone-11f69746db85. (Accessed on 23 October 2021).
  • Raypole, Crystal. 2020. What’s (Unconditional) Love Got to Do with It?. healthline.com/health/relationships/unconditional-love. (Accessed on 23 October 2021).

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *