15 Bahaya Sosial Media bagi Remaja yang Harus Diwaspadai

Bahaya Sosial Media bagi Remaja

Ada bahaya sosial media yang bisa terjadi namun tidak kita sadari, seperti kecanduan, mengikuti tren berbahaya, dan kurangnya produktivitas. Pahami apa saja bahaya sosial media bagi pelajar dan cara menggunakan media sosial dengan bijak. 

Bahaya Sosial Media bagi Remaja 

Sekarang ini semua hal tentang media sosial. Sosial media membawa banyak dampak positif dalam kehidupan, seperti kemudahan akses informasi, komunikasi, hingga meningkatkan nilai bisnis. Walaupun demikian, ada dampak negatif penggunaan media sosial khususnya pada anak dan remaja yang belum memahami cara menggunakan sosial dengan bijaksana. 

Berikut ini beberapa bahaya sosial media yang perlu diwaspadai: 

1. Kecanduan Sosial Media 

Seseorang bisa kecanduan sosial media sehingga melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya. Ya, seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, penggunaan media sosial juga dapat memicu adiksi. 

Sebuah jurnal ilmiah ScienceDirect menyebutkan bahwa ada sekitar 210 juta orang di seluruh dunia menderita kecanduan internet dan media sosial. Bahkan menurut laporan dari Shirley Cramer, Kepala Eksekutif Royal Society untuk Kesehatan Masyarakat (RSPH) di Inggris, media sosial dapat membuat ketagihan atau kecanduan lebih dari rokok dan alkohol. 

2. Membuang-Buang Waktu 

Apa bahaya sosial media bagi pelajar? Mereka mungkin saja membuang-buang waktu untuk main sosial media dan lupa mengerjakan tugas dan sebagainya. Bahkan bagi orang dewasa, mereka mungkin tenggelam di Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, dan jejaring sosial lainnya selama berjam-jam dalam satu hari, dan tidak menyadari berapa lama waktu yang “dibuang” percuma melihat ribuan konten tersebut. 

3. Pencurian Identitas 

Bahaya sosial media selanjutnya adalah risiko pencurian data-data diri pribadi melalui internet. Kamu pasti mengunggah foto-foto kamu, mengisi data diri, atau mungkin mengunduh software terselubung berbahaya yang bisa mencuri data kamu untuk kejahatan tertentu. 

Atau mungkin, peretasan (hack) akun media sosial, adanya virus atau malware, dan orang-orang yang mengirimimu email berbahaya untuk mendapatkan detail pribadi kamu untuk disalahgunakan.

4. Tidak Produktif 

Berapa jam waktu yang kita habiskan untuk main sosmed? Penggunaan media sosial yang terlalu lama mungkin mengganggu produktivitas kamu. 

Kamu seharusnya sudah tidur karena besok ada pekerjaan pagi, namun kamu malah terus stalking mantan di Instagram dan sebagainya. Akhirnya, kamu tidur terlalu larut dan bagun kesiangan. Esok harinya, kamu bukan diri kamu yang terbaik karena kurang tidur. 

Dan banyak lagi skenario tentang orang-orang yang lupa menunaikan tugas dan kewajibannya karena tenggelam di media sosial. Sebaliknya, salut untuk orang-orang yang bisa menghasilkan profit dari penggunaan medsos dan tetap memiliki hidup yang seimbang dan produktif. 

5. Tidak Ada Privasi 

Bahaya sosial media selanjutnya adalah kita jadi lupa akan privasi diri kita sendiri, atau orang-orang terkait lainnya. Di media sosial, orang-orang bebas mengunggah dan membagikan apapun, dan sering kali mereka juga mengunggah privasi yang seharusnya tidak mereka bagikan. 

Contohnya, mereka curhat tentang apapun, orang tua yang mengunggah foto anak-anaknya dan memicu kejahatan lain, membagikan lokasi, alamat rumah, harta, hubungan romantis, kehidupan pribadi, dan lainnya yang seharusnya ia simpan sendiri. 

6. Penindasan dan Pemerasan Cyber

Penindasan dan pemerasan cyber atau cyber bullying sering terjadi, khususnya dilakukan oleh orang-orang pengecut dan jahat yang memeras seseorang melalui internet. Contoh cyber bullying, “kalau elu nggak mau lakuin ini, nanti gw upload foto jelek lu jaman dulu di IG ya!” Dan pemerasan uang serta penindasan di dunia maya mungkin terjadi. 

7. Phishing Attacks

Phishing Attacks adalah bentuk dari kejahatan internet di mana sekelompok orang membuat situs atau web palsu mengatasnamakan sebuah perusahaan, brand, atau bahkan bank untuk mengarahkan korbannya membuka link tertentu sehingga mereka bisa mendapatkan data diri korban untuk kemudian digunakan untuk penipuan, kejahatan, atau pemerasan. 

Pelaku Phishing Attacks selalu tampak lebih cerdas dari kita semua. Mereka bisa membuat email, logo, dan website yang sama persis dengan perusahaan asli, sehingga kita percaya saja untuk klik, login, dan memasukan info pribadi kita di situs berbahaya tersebut. 

8. Fear of Missing Out (FOMO)

Fear of Missing Out (FOMO) adalah istilah untuk orang-orang yang merasa takut ketinggalan ‘sesuatu’, entah itu tren, konten terbaru dari seseorang, atau perasaan/persepsi bahwa orang lain memiliki hidup yang lebih baik darinya, dan dia tidak mau ketinggalan. 

Orang yang FOMO biasanya akan selalu mengecek akun media sosial mereka hanya untuk terus memantau apapun yang sedang tren di sana. Mereka juga cenderung terus ikut mengikuti tren tersebut dan bisa jadi memengaruhi kesehatan mental mereka secara buruk. 

Baca Juga: 23 Surprising Benefits of Being Alone for Your Physical and Mental Health

9. Masalah Kepercayaan Diri 

Bahaya sosial media selanjutnya adalah masalah kepercayaan diri penggunanya. Semua konten di medsos terlihat menarik dan sempurna, hingga kita sering merasa tidak percaya diri. Dan saat kita terlalu banyak terpengaruh dengan apa yang mereka unggah di media sosial, kita bisa jadi kurang menghargai diri sendiri, merasa jelek, dan tidak percaya diri. 

10. Kehidupan Sosmed vs Realita yang Berbeda 

Semua pengguna media sosial berusaha keras menampilkan versi terbaik dari kehidupan mereka. Foto beserta kontennya terlihat bagus, cantik, sempurna, penuh estetika, mewah, glamor, dan keindahan mahadewa lainnya. Dan semua orang di medsos tampak berkompetisi untuk citra sempurna tersebut. 

Yang padahal, di dunia nyata, mereka tidak sesempurna itu. Mereka mengedit fotonya, menggunakan filter, dan hampir menipu (fake) semuanya. 

11. Meningkatkan Masalah Kesehatan Mental 

I personally quit most of my social media accounts because it ruins my mental health. 

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mulai memiliki tanda anxiety (kecemasan) dan depresi akibat pengaruh buruk sosial media. Contoh kasus, kamu melihat teman posting jalan-jalan ke Belanda dan kamu pun jadi iri sambil berbaring di kosan kamu yang gelap. 

Atau kamu FOMO dan ingin selalu mengikuti tren yang sesungguhnya tidak perlu kamu lakukan. Dan banyak konten lain yang kamu lihat yang membuat kamu tidak bisa menikmati hidup. 

Sedikit yang kita tidak tahu, hampir seluruh kebahaginaan dan kesempurnaan yang mereka posting di media sosial adalah fake. 

12. Berefek Buruk pada Kesehatan Fisik 

Apalagi bahaya sosial media? That could make you sick physically. Misalnya, kamu jadi sering begadang, lalu kamu kurang tidur, dan kamu sakit. Atau, kamu makan sambil scrolling IG dan akhirnya kamu nggak jadi makan. Atau kamu mengikuti tren-tren yang membahayakan kesehatan fisik kamu. 

13. Mengikuti Tren yang Merugikan

Dan sekarang di media sosial terutama TikTok, ada banyak tren baru setiap menitnya. Sialnya, ada tren-tren atau challenge membahayakan yang diikuti orang-orang, yang sungguh membahayakan. 

Contohnya, tren selfie di rel kereta atau tempat berbahaya yang sudah memakan banyak korban. Benadryl Challenge di Tiktok yang memberi efek mabuk dan juga menelan banyak korban tewas. Tren foto di kebun bunga yang kemudia merusak bunga-bunga itu. Dan tren-tren bodoh lainnya yang harusnya bisa sama-sama kita hentikan sekarang. 

14. Bad Influencers

There you go. Today everyone has claimed themselves as an influencer. But most of them are bad influencers. 

Ada banyak orang yang mengaku sebagai “influencers” tapi nyatanya mereka terlalu konyol, memberi pengaruh buruk, dan hanya terkenal karena sensasi semata. We should not follow them. 

Baca Juga: 17 Manfaat Jomblo bagi Kehidupan Kamu

15. Kehilangan Kehidupan Sosial Sungguhan 

Dan sekarang kita pegang handphone masing-masing, tidak pernah ngobrol secara langsung. Sering kali saat kita sedang ngumpul atau hangout sama teman, kita tetap saja mainan medsos dan tidak bersosialisasi dengan teman secara nyata seperti dulu. Dan kita mulai melupakan hidup di dunia nyata.

Cara Menggunakan Sosial Media dengan Bijak 

Untuk menghindari banyak bahaya sosial media bagi pelajar, berikut ini tips dan cara menggunakan sosial media dengan baik dan benar: 

  • Bagi orang tua, tolong awasi anak-anak yang sudah pakai handphone dan para remaja yang pakai media sosial. 
  • Beri batasan waktu untuk diri sendiri dalam menggunakan media sosial. Misalnya, oh aku baru bisa menggunakan Instagram setelah mengerjakan tugas dan maksimal 2 jam sehari. 
  • Manfaat media sosial untuk kebaikan dan keuntungan. Misalnya, untuk jualan, komunikasi dengan teman lama, hiburan sehat, atau mendapatkan informasi aktual dan faktual. 
  • Jangan terpengaruh dengan tren-tren yang tidak masuk akal.
  • Jangan termakan dengan adiksi banyaknya likes dan followers
  • Jangan terbuai dan percaya dengan apa yang mereka posting setiap hari. Ingatlah kalau di media sosial banyak kepalsuan. 

Referensi: 

Ni Direct Government Service. 2020. Social media, online gaming and keeping children safe online. nidirect.gov.uk/articles/social-media-online-gaming-and-keeping-children-safe-online

Roli Edema. 2021. What Are The Dangers Of Social Networking?. roliedema.com/dangers-of-social-networking.html.

Valentine, Matthew. 2020. 6 Major Dangers of Social Media for Kids and Teens (+ What to Do About It). technologyformindfulness.com/dangers-of-social-media/.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *