Istilah hook-up culture mulai populer di kalangan anak muda Indonesia. Hook up adalah hubungan intim antara dua orang yang tidak benar-benar saling mengenal. Ketahui apa maksud hook up, risiko, dan pengalaman hook up dalam pembahasan ini.
Apa Arti Kata Hook Up?
Apa itu artinya hook up? Hook up adalah hubungan intim atau hubungan seksual yang dilakukan oleh dua orang yang bukan pasangan atau bahkan mereka baru mengenal. Istilah ini tercetus dari hubungan dan pergaulan di kalangan anak muda modern (20-35 tahun), tepatnya pada kultur Barat.
Dikutip dari ABC News, hook up adalah aktivitas seksual termasuk seks vaginal, anal, atau orang yang dilakukan oleh dua orang yang bukan pasangan, tidak pacaran, juga tidak memiliki hubungan serius. Mereka tidak mengharapkan hubungan emosional lebih lanjut atau rencana apapun di masa depan, kecuali hanya hubungan seks pada saat ini.
Hook up meaning mencakup hubungan seksual spontan, yang biasanya terjadi karena mereka terpengaruh alkohol. Hubungan seksual tersebut mungkin terjadi tanpa komunikasi, tanpa perbincangan tentang kesehatan seksual, dan semacamnya.
Baca Juga: 29 Istilah Dating Tren di Kalangan Millennial yang Belum Kamu Tahu
Pengalaman Hook Up
Contoh dari hook up adalah saat dua orang bertemu di kafe atau bar, lalu berbincang-bincang sebentar, dan keduanya sama-sama setuju untuk melakukan hubungan intim dan melupakannya besok pagi. Apa itu artinya hook up juga dapat terjadi dari dua orang yang bertemu di aplikasi kencan (online dating app), lalu memutuskan bertemu untuk melakukan hubungan intim. Setelahnya, tidak ada kontak apapun karena juga tidak melibatkan perasaan.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di American Psychological Association (APA), 35% orang yang melakukan hook up merasa menyesal dan kecewa, 27% orang merasa senang, 20% merasa puas, 11% merasa bangga, 7% merasa gugup atau bersemangat, 5% tidak nyaman, dan 2% orang merasa ingin melakukannya (Paul & Hayes, 2002).
Hook Up Culture dan Kesehatan Mental
Hubungan seks dalam budaya hook up berarti berbeda bagi setiap orang. Ada yang merasa bahagia, senang, kecewa, menyesal, dan sebagainya. Penelitian tentang pengaruh hook up pada kesehatan mental pun banyak dilakukan dan menemukan hasil berbeda.
Sebuah penelitian terhadap 394 orang dewasa muda yang memiliki gejala depresi dan kesepian melaporkan penurunan gejala depresi dan perasaan kesepian setelah terlibat dalam hubungan seks penetrasi (Owen et al., 2011).
Sementera penelitian pada kelompok peserta dengan sedikit gejala depresi dan perasaan kesepian melaporkan peningkatan gejala depresi dan perasaan kesepian setelah melakukan hubungan seks penetrasi (Owen et al., 2011).
Beberapa kelompok orang yang melakukan hubungan penetrasi dengan orang yang tidak memiliki ikatan cinta mengalami depresi dan penyesalan. Sebaliknya, ada kelompok orang yang merasa lebih senang setelah melakukan hubungan intim dengan orang asing tanpa ikatan cinta.
Baca Juga: 6 Possible Reasons Why My Boyfriend Doesn’t Want A Blowjob
Risiko Infeksi Menular Seksual Akibat Hook Up Culture
Hook up adalah hubungan seks bebas dengan orang asing yang sangat rentan menularkan infeksi menular seksual (IMS). Terlepas penggunaan kondom agar seks tetap aman dari IMS atau kehamilan yang tidak direncanakan, hubungan non-monogami (lebih dari satu pasangan) tetap meningkatkan risiko IMS. Selain itu, ada risiko tinggi hubungan nonconsensual sex (seks tanpa kesepakatan) dan kekerasan seksual dalam hook up.
Apa yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Hook Up?
Apapun jenis atau cara berhubungan intim, setiap orang memiliki preferensi masing-masing. Namun, ada baiknya untuk mencatat beberapa poin sebelum kamu ingin melakukan hook-up, sebagai berikut:
- Seks bebas atau hubungan nonmonogami rentan menyebabkan IMS.
- Hubungan tersebut juga rentan menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan.
- Kamu juga harus pertimbangkan tentang perasaanmu, perasaan dia, apakah akan menyesal, atau hal-hal lainnya terkait kesehatan mental.
- Hubungan non monogami ini tidak sesuai dengan kultur atau budaya di negara ini. Pertimbangkan skenario terburuk apa yang mungkin terjadi bila kamu melakukannya.
- Hubungan semacam ini jelas tidak disetujui dalam aturan agama manapun.
- Walaupun istilah ini sudah populer, hook-up sepertinya bukan hal yang ramah bahkan untuk anak-anak muda di negara ini yang mayoritas masih menginginkan hubungan intim dengan latar belakang cinta dan status hubungan.
Apapun yang kamu pilih, itu adalah pilihanmu namun harus siap bertanggung jawab dan menerima risiko atas apa yang dilakukan.
Baca Juga: Apa Itu Ghosting dalam Hubungan? Ciri, Cara Move On, dll
Kesimpulan Tentang Apa Itu Hook Up
Hook up adalah istilah untuk hubungan seksual yang dilakukan oleh kedua orang tanpa perasaan, tanpa status, atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Konsep hook-up umum dan dianggap lumrah di kebudayaan pergaulan Barat, namun dianggap tidak ramah di sini.
Itulah pembahasan tentang apa itu hookup culture. Pahami risiko terburuk yang mungkin terjadi bila kamu cenderung ingin melakukannya.
Referensi:
By Justin R. Garcia, The Kinsey Institute for Research in Sex, Gender, and Reproduction, Indiana University, Bloomington; and Chris Reiber, Sean G. Massey, and Ann M. Merriwether, Binghamton University, State University of New York. 2013. Sexual hook-up culture. apa.org/monitor/2013/02/ce-corner.
DYE, LEE. 2011. Want to Have a Hookup? What Does It Mean?. abcnews.go.com/Technology/hookups-casual-sex-common-college-students-meaning-term/story?id=14565942#:~:text=%22Hooking%20up%20is%20used%20to,further%2C%22%20their%20study%20says..
Urban Dictionary. 2021. hookup. urbandictionary.com/define.php?term=hookup.
Leave a Reply