6 Cara Menghadapi Silent Treatment – Arti, Ciri, Jenis, Tips, dll

cara menghadapi silent treatment yourdevan

Silent treatment adalah istilah kekinian untuk situasi saat seseorang mengabaikan pasangannya saat sedang bertengkar atau dalam sebuah permasalahan. Ketahui apa itu silent treatment, ciri-ciri, dan cara menghadapi silent treatment dalam pembahasan ini. 

Apa Itu Silent Treatment?

Arti silent treatment adalah situasi di mana seseorang mengabaikan dan tidak mempedulikan orang lain, seperti tidak mau bicara, menjelaskan, bertemu, atau membahas sebuah permasalahan dengan cara apapun. Silent treatment paling sering terjadi pada hubungan romantis seperti pacaran, namun bisa juga terjadi pada hubungan anak dan orang tua, keluarga, teman, atau rekan kerja. 

Seseorang menggunakan silent treatment kepada orang lain biasanya setelah berseteru atau memiliki argumen yang intens dan tidak menemukan titik temu. Orang yang melakukannya mungkin memiliki masalah kesehatan mental dan personality

Ini adalah bentuk hukuman yang termasuk kekerasan emosional yang membuat orang lain menjadi tidak nyaman, sakit hati, hingga menimbulkan dampak traumatis lainnya. Perilaku nyuekin pasangan seperti itu juga menyebabkan hubungan yang tidak sehat. 

Ciri-Ciri Silent Treatment

Berikut ini ciri-ciri seseorang yang menghukum orang lain dengan cara silent treatment

  • Menghindari orang yang ditargetkan. 
  • Menolak bicara, mendengar, atau bertemu dengan orang tersebut. 
  • Tidak merespon telepon atau pesan dalam waktu cukup lama. 
  • Berpura-pura tidak mendengarkan orang lain. 
  • Menghindari hubungan emosi dan perasaan dengan orang tersebut. 
  • Mengabaikan kebutuhan dan permintaan untuk berkomunikasi. 
  • Cenderung menyalahkan satu pihak lain. 
  • Menyelesaikan masalah dengan masalah lainnya. 

Biasanya, itu adalah cara mereka untuk lari dari sebuah masalah atau cara untuk menunjukan kekuatan dan kontrol atas seseorang. Secara umum, orang yang mengabaikan orang lain akan merasa dalam posisi lebih tinggi sementara pihak lainnya akan merasa seperti memohon. Kondisi demikian tentu saja tidak baik bagi kesehatan mental kedua belah pihak bila berlangsung cukup lama atau selalu berulang. 

Kenapa Seseorang Menghukum Kamu dengan Silent Treatment?

Dicuekin atau diabaikan dengan orang yang paling kita pedulikan adalah mimpi buruk. Orang tersebut memilih untuk diam dan tak acuh pada keberadaan atau perasaan Anda. 

Berikut ini beberapa alasan kenapa seseorang bisa mengabaikan orang lain dengan cara silent treatment:

  • Cenderung ingin membalas rasa sakit emosional. 
  • Merasa lelah pada seseorang atau situasi tersebut. 
  • Mencari perhatian.  
  • Menghukum orang lain. 
  • Mengontrol orang lain. 
  • Memanipulasi orang lain dan situasi sekitar. 
  • Merasa tidak bahagia. 

Dalam beberapa situasi, diam bisa berarti positif, termasuk:

  • Ingin menenangkan diri sejenak agar tidak mengambil keputusan bodoh. 
  • Menghindari konflik yang lebih parah. 
  • Tidak mau menyebabkan orang lain semakin marah. 
  • Ingin berpikir sejenak dan bisa kembali bicara dengan baik. 
  • Berpikir untuk menemukan solusi terbaik. 

Walaupun demikian, perilaku diam secara tiba-tiba sering menyebabkan masalah bertambah parah. Terlebih lagi bila semua masalah diatasi dengan cara diam dan menjauh, tidak baik. 

Baca Juga: Break Up During Quarantine, What to Do? — A Tragic Personal Experience

Jenis Silent Treatment 

Ketahui beberapa jenisnya, termasuk: 

1. Diam untuk Tenang dan Berpikir Ulang. 

Secara natural, manusia sering memilih untuk diam dan menarik diri dari komunikasi yang dinilai terlalu intens dan emosional. Kamu mungkin merasa sangat sakit hati, kewalahan, atau bingung sehingga merasa lebih baik untuk diam beberapa saat. 

Kamu mungkin juga takut akan melakukan dan mengatakan hal-hal yang salah saat situasi emosi kamu sedang tidak stabil. Bila situasinya seperti ini, kamu bisa mengatakan, “Sayang, sepertinya kita berdua sedang sangat emosi. Aku ingin tenang dalam 12 jam atau 1 hari, lalu aku jelaskan semuanya.” Beri tahu pasanganmu bila ingin istirahat sebentar untuk berpikir, daripada menghilang tiba-tiba dan memperkeruh keadaan. 

2. Diam Karena Kesulitan dalam Komunikasi 

Beberapa orang mungkin memiliki keterampilan komunikasi yang kurang baik, sehingga sering sulit mengatakan apa yang sangat ingin dikatakan. Dalam posisi tersebut, kamu kadang butuh waktu untuk diam dan berpikir sebelum bicara. 

3. Melindungi Diri dari Toxic Relationship 

Terdapat istilah “No Contact“, yaitu waktu di mana kamu dan pasangan (atau mantan) tidak berkomunikasi dalam jangka waktu tertentu untuk memulihkan dirimu sendiri. Ini memang tidak sama dengan silent treatment karena keduanya paham bahwa tidak ada esensi dan alasan lain untuk berkomunikasi. 

4. Memanipulasi dan Mengontrol 

Ini adalah jenis hukuman silent treatment yang paling menyebalkan, termasuk dalam kekerasan emosional yang ditandai dengan seseorang sengaja mengabaikanmu untuk memanipulasi dan mengontrol kamu. Misalnya, seseorang tiba-tiba cuek dan tidak merespon kamu hingga kamu berpikir bahwa kamu yang salah. Dia juga mungkin mengancam akan meninggalkanmu karena dia tahu kamu sedang dalam posisi lemah. 

Baca Juga: 31 Ways to Move On from A Breakup (Do These Things!)

Cara Menghadapi Silent Treatment

How to stop silent treatment? Berikut ini cara menghadapi situasi saat pasanganmu menggunakan silent treatment: 

1. Pahami Konteks dan Situasinya

Patikan apakah pasangan sedang menggunakan silent treatment dengan menegurnya secara pelan dan bijaksana. Misalnya, “sepertinya kamu sedang mengabaikan aku beberapa hari ini?” Ini adalah kalimat pembuka untuk komunikasi dan mengidentifikasikan apa masalah sebenarnya. 

2. Expresikan Apa yang Kamu Rasakan 

Gunakan pernyataan dengan sudut pandang “Aku”. Misalnya, “Aku merasa sedikit bingung dan sakit karena kita ga bisa mengobrol. Semoga kita bisa bekerja sama untuk mengatasi ini”. 

3. Pahami Perasaan Pasangan 

Pelan-pelan tanyakan apa yang sebenarnya dia rasakan. Minta dia untuk bercerita dan kamu harus terbuka. 

Jangan tawarkan solusi atau inisiatif untuk menyelesaikan masalah. Hanya biarkan dia merasa bahwa kamu peduli dan kamu ada untuknya. Bila dia tidak mau cerita, kamu harus tenang dan menunggu sampai dia menyapamu lagi. 

4. Minta Maaf 

Bila pasangan menggunakan silent treatment, itu bukan salahmu. Jangan merasa bersalah dan minta maaf atas perlakuan silent treatment-nya, karena dia yang memilih untuk merespon kamu dengan cara itu. 

Kamu hanya minta maaf bila sebelumnya kamu berbicara kasar, melakukan sesuatu yang tidak benar, atau menyakitinya. 

5. Tenang 

Bagaimana cara menghadapi silent treatment? Bila kamu sudah berusaha untuk berbicara dan dia tidak merespon dalam beberapa waktu, kamu tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Tunggu hingga dia merasa tenang dan bisa bicara lagi dengan pikiran lebih dingin. 

Bila dia tidak menghubungimu lagi, tidak apa-apa. Mungkin dia memang bukan jodohmu.

6. Cari Bantuan 

Bila setiap perdebatan diselesaikan dengan silent treatment, itu sepertinya bukan hubungan yang sehat. Setiap individu mungkin harus cari bantuan ke profesional untuk belajar cara mengelola emosi, menyelesaikan masalah, memperlakukan pasangan dengan baik, dan masalah perilaku lainnya. 

Baca Juga: Other Ways to Say I Love You without Saying I Love You

Bila Sudah Baikan Lagi, Harus Apa?

Beri tahu pasangan kamu bahwa silent treatment bukanlah cara yang bijaksana untuk menyelesaikan masalah, terlebih bila kamu sudah memahami pattern-nya setiap kalian bertengkar. Pasanganmu juga harus belajar cara komunikasi dengan baik. 

Bila ingin diam sejenak, beri tahu seperti, “aku pusing banget, nanti ya bahas lagi”. Itu lebih baik rasanya. Dan kalian juga harus terus belajar untuk saling mengerti, komunikasi, saling mendengarkan, dan tidak lari setiap kali ada masalah. 

Bila salah satu pihak selalu menggunakan silent treatment dan itu membuat pihak lain merasa sangat frustasi, coba pikirkan lagi tentang arti dari hubungan tersebut. Hubangan yang sehat seharusnya membuat kedua belah pihak merasa bahagia dan bersyukur, walaupun memiliki banyak masalah dan hari-hari yang buruk. 

Kapan Silent Treatment Dikategorikan Berbahaya?

After learning how to deal with silent treatment, now let’s find out the signs of a bad silent treatment that will cause a bad shits for your relationship: 

  • Menggunakannya sebagai bentuk hukuman.
  • Tidak ada diskusi lanjutan atau komunikasi yang baik setelahnya. 
  • Satu pihak selalu minta maaf untuk menyelesaikan masalah, namun kejadian itu akan berulang karena tidak ada kesepakatan. 
  • Kamu merubah dirimu dengan cara negatif agar terhidar dari perlakuan silent treatment dari pasangan. 
  • Dia diam bukan untuk berpikir, namun untuk menyakitimu. 
  • Keheningan yang berlangsung cukup lama dari dirinya. 
  • Dia tetap berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, namun tetap abai padamu. 
  • Dia meminta dukungan dari pihak lain. 
  • Membuatmu merasa bersalah setiap waktu. 

Note: Terkadang diam adalah cara terbaik agar diri kita tenang dan bisa berpikir jernih sebelum mengucapkan atau membuat keputusan yang mungkin akan disesali nanti. Namun, kamu harus paham kapan silent treatment dapat berbahaya bagi hubungan dan mungkin kesehatan mental juga. 

Referensi:

  1. Pietrangelo, Ann. 2019. How to Respond When Someone Gives You the Silent Treatment. healthline.com/health/silent-treatment. 
  2. Carmen Sakurai, Certified Life Strategist and Advocate for Victims of NPD Abuse. 2020. How to Respond When Someone Gives You the Silent Treatment. psychcentral.com/blog/permission-to-thrive/2020/04/how-to-respond-to-silent-treatments. 
  3. Leonard, Jayne. 2020. Is the silent treatment a form of abuse?. medicalnewstoday.com/articles/silent-treatment#motivation. 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *